Berikut ini Materi Kurikulum Merdeka Bahasa Indonesia Kelas 10 Bab 5 Memetik Keteladanan dari Biografi Pahlawan Sesuai dengan Buku Terbitan Kemdikbudristek Tahun 2022.
Pada tahun 2022 penerapan kurikulum merdeka mulai diterapkan pada satuan pendidikan yang mengikuti program Sekolah Penggerak dan Sekolah yang melaksanakan secara mandiri.
Kurikulum merdeka bertujuan memberikan pembaharuan guna meningkatkan kualitas pembelajaran yang telah dilaksanakan dari kurikulum sebelumnya. Misalnya seperti Materi Bahasa Indonesia Kelas 10 Bab 5 Memetik Keteladanan dari Biografi Pahlawan ini.
Kurikulum merdeka belajar memberikan kemerdekaan pada sekolah untuk merancang proses serta materi pembelajaran yang relevan dan kontekstual perubahan dalam kurikulum merdeka ini dengan aspek yang berubah dari kurikulum sebelumnya. Contoh Materi Kurikulum Merdeka Bahasa Indonesia Kelas 10 Bab 5 Memetik Keteladanan dari Biografi Pahlawan berikut ini sudah Kami Siapkan.
Materi Bahasa Indonesia Kurikulum Merdeka ini disusun berdasarkan struktur Kurikulum merdeka sesuai jenjang SMA/MA Kelas 10 Bab 5
Materi Bahasa Indonesia Kelas 10 Bab 5 Kurikulum Merdeka
Kata biografi secara harfiah berakar dari bahasa Yunani, yaitu kata bios yang bermakna hidup dan kata graphein yang artinya tulis. Dengan kata lain, biografi adalah sebuah tulisan yang isinya memaparkan tentang kisah kehidupan seseorang yang ditulis oleh orang lain.
Umumnya, biografi berisi tulisan yang memaparkan riwayat kehidupan seseorang berdasarkan fakta, data, dan peristiwa atau kejadian yang dialami. Bahasa yang digunakan dalam teks biografi harus lugas, jelas, dan tidak bertele-tele agar tidak menimbulkan pemahaman yang berbeda dan bias pada pembaca.
Isi biografi tidak sekadar biodata, daftar nama, data kelahiran, dan informasi lainnya, tetapi lebih kompleks karena dapat juga berisi pandangan, sikap, perasaan, pemikiran, hingga peristiwa atau kejadian yang dialami tokoh.
Akan tetapi, tidak semua aspek atau peristiwa diceritakan, hanya hal yang dinilai penting atau menarik untuk diketahui dan bermanfaat bagi pembaca. Oleh karena itu, tokoh atau sosok dalam biografi bukanlah tokoh atau sosok biasa, melainkan orang yang berpengaruh, telah sukses, orang yang berjasa, dan sebagainya. Hal ini bertujuan agar melalui biografi kalian mendapat inspirasi, pelajaran hidup, dan motivasi setelah membacanya.
A. Memahami dan Menganalisis Ide Pokok dan Ide Penjelas
Untuk memahami sebuah teks biografi, kalian perlu memperhatikan ide pokok dan ide penjelas di dalamnya. Ide pokok merupakan sebuah topik yang menjadi pokok atau inti pengembangan suatu paragraf. Karena itu, bentuk kalimatnya bersifat umum. Letak ide pokok umumnya mengikuti keberadaan kalimat utama, yaitu bisa pada awal paragraf (deduktif), pada akhir paragraf (induktif), atau campuran keduanya.
1. Ide pokok pada paragraf deduktif
"Aman Datuk Madjoindo lebih dikenal sebagai penulis cerita anak-anak. Ketenarannya sebagai penulis cerita anak disebabkan profesinya sebagai pengasuh rubrik cerita anak-anak di majalah Panji pustaka. Di majalah mingguan itu, ia sering memublikasikan cerita anak. Sudah tidak terhitung jumlah cerita anak yang telah ditulisnya selama bekerja di majalah tersebut."
Ide pokok : Aman Datuk Madjoindo penulis cerita anak
Kalimat utama : Aman Datuk Madjoindo lebih dikenal sebagai penulis cerita anak-anak
Ide penjelas :
- Ketenarannya karena mengasuh rubrik cerita di Panji Pustaka.
- Ia sering memublikasikan cerita anak.
- Tidak terhitung jumlah cerita anak yang ditulisnya.
2. Ide pokok pada paragraf induktif
"Kartini saat itu menganggap wanita pribumi banyak yang tidak memiliki pendidikan layak sehingga tidak mengenal baca tulis. Mereka juga sering mendapat perlakuan diskriminasi jenis kelamin. Selain itu, wanita pribumi juga kerap tidak mendapatkan persamaan hak, kebebasan berpendapat, dan kesetaraan hukum. Itulah beberapa alasan Kartini yang bercita-cita ingin memajukan wanita Indonesia.
Ide penjelas :
- Kartini menganggap wanita pribumi tidak memiliki pendidikan.
- Mereka mendapat perlakukan diskriminasi.
- Wanita pribumi tidak mendapat persamaan hak, kebebasan berpendapat, dan kesetaraan hukum.
Kalimat utama : Itulah beberapa alasan Kartini yang bercita-cita ingin memajukan wanita Indonesia.
Ide pokok : Alasan Kartini ingin memajukan wanita Indonesia.
B. Menganalisis Teks Rekon untuk Menemukan Gagasan, Pikiran, dan Pesan
Inspirasi, motivasi, dan pelajaran hidup dari tokoh tidak hanya bisa kalian dapatkan dari teks yang berbentuk biografi. Akan tetapi, kalian juga bisa menemukannya dalam bentuk teks rekon. Teks rekon merupakan jenis teks yang menceritakan kembali suatu kronologi peristiwa tertentu berdasarkan pengalaman yang dialami di masa lalu dengan tujuan untuk memberi informasi atau menghibur pembaca.
Untuk memahami sebuah teks, kalian juga perlu mendalami struktur atau bagian-bagiannya. Teks biografi dan teks rekon berisi kisah kehidupan atau pengalaman seseorang yang berbentuk cerita dengan penyajian secara kronologis sesuai urutan waktu. Untuk itu, teks biografi dan teks rekon memiliki struktur yang sama terdiri atas tiga bagian, yaitu :
1. Orientasi merupakan pengenalan tokoh atau gambaran awal mengenai identitas tokoh atau sosok biografi. Orientasi umumnya berisi nama, tempat dan tanggal lahir, latar belakang keluarga, serta riwayat pendidikan.
2. Masalah atau peristiwa/kejadian penting berupa paparan suatu cerita yang berisi berbagai kejadian/peristiwa saat tokoh mengalami masalah, memecahkan masalah, proses karier, peristiwa menyenangkan, menegangkan, menyedihkan, atau mengesankan hingga akhirnya mengantarkannya mencapai mimpi, cita-cita, dan kesuksesan.
3. Reorientasi merupakan bagian penutup atau simpulan. Bagian ini berisi pandangan, ulasan, atau pemikiran penulis secara pribadi atas biografi tokoh yang dikisahkan. Reorientasi ini bersifat pilihan semata, jadi boleh ada maupun tidak ada.
C. Menelaah Penggunaan Tanda Baca dan Kata Serapan dalam Teks Biografi
Penggunaan tanda baca sangat penting dalam suatu teks. Secara lengkap, kaidah penggunaan tanda baca terdapat dalam PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia) yang saat ini dapat kalian temukan dalam bentuk cetak, buku elektronik, aplikasi, maupun daring/ online.
Dalam PUEBI tersebut, tidak hanya mencakup kaidah tanda baca, tetapi juga pemakaian huruf, penulisan kata, dan penulisan unsur serapan. Kalian juga dapat menemukan beberapa contoh penggunaan kaidah tersebut.
PUEBI diterbitkan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Adapun berkas PUEBI versi buku elektronik terbaru dapat kalian unduh di laman resmi Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Berikut tampilan untuk mengunduh berkas PUEBI di laman resmi Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
D. Memahami Unsur Kebahasaan Teks Biografi
Setiap teks memiliki ciri kebahasaannya masing-masing. Sebagai teks yang menceritakan kisah hidup seseorang, teks biografi memiliki unsur-unsur kebahasaan yang sering terdapat di dalamnya. Beberapa unsur kebahasaan yang terdapat dalam teks biografi adalah sebagai berikut.
1. Kata ganti (pronomina)
Kata ganti dipakai untuk mengacu pada kata benda (nomina) lain. Kata ini sering digunakan untuk menggantikan nomina yang sudah diketahui agar tidak disebutkan berulang-ulang. Kata ganti biasanya terletak pada subjek atau objek. Terdapat berbagai jenis kata ganti, tetapi dalam teks biografi yang sering digunakan adalah kata ganti orang (pronomina persona). Adapun kata ganti orang terdiri atas beberapa jenis, yaitu :
2. Kata kerja material
Kata yang menunjukkan aktivitas yang sedang dilakukan subjek atau menunjukkan adanya tindakan fisik atau mental. Sebagai contoh, kata membentuk dan bekerja terdapat dalam kalimat berikut merupakan kata kerja material.
3. Kata sifat (adjektiva)
Kata sifat umumnya berupa kata yang menjelaskan atau membuat kata benda atau kata ganti orang lebih spesifik. Kata sifat dapat menerangkan kuantitas, kecukupan, urutan, kualitas, maupun penekanan suatu kata.
4. Kata kerja pasif
Kata kerja pasif berupa kata kerja yang subjeknya dikenai suatu pekerjaan. Umumnya kata kerja yang memiliki imbuhan -di atau -ter.
5. Kata kerja aktivitas mental
Kata kerja aktivitas mental ini merupakan jenis kata kerja yang mengutarakan suatu respons atau reaksi individu terhadap sebuah sikap, kondisi, atau pengalaman tertentu.
6. Kata-kata penanda urutan waktu
Kata-kata penanda urutan waktu ini terdiri atas kata hubung (konjungsi), kata depan (preposisi), dan kata benda (nomina) yang berkenaan dengan urutan waktu (kronologis).
E. Menulis Teks Biografi secara Logis dan Kreatif
Untuk mengasah kemampuan menulis biografi, kalian dapat belajar dengan mengembangkan tulisan biografi berdasarkan bentuk informasi lain. Salah satu contohnya adalah menulis biografi berdasarkan infografik.
Langkah-langkah menulis biografi sebagai berikut:
- Memilih tokoh atau sosok
- Menentukan teknik pencarian data
- Mencari data tentang tokoh
- Memilah data yang relevan tentang tokoh
- Menyusun kerangka tulisan
- Mengembangkan kerangka menjadi bentuk biografi
- Merevisi kembali hasil tulisan utuh
- Publikasikan
F. Mempresentasikan Teks Biografi
Setelah mampu menulis biografi, kalian dapat mempresentasikan hasil tulisan di depan kelas kepada teman-teman dan guru. Sebelum itu, penting juga untuk memperhatikan beberapa hal agar kalian dapat tampil secara maksimal. Untuk itu, cermati beberapa hal berikut.
- Kuasai dan pahami materi dengan baik
- Buat media pendukung presentasi yang menarik
- Kenali tempat presentasi, alat pendukung, dan audiensi
- Lakukan simulasi presentasi
- Perhatikan kontak mata
- Perhatikan gerak tubuh dan ekspresi
- Pengaturan suara
- Perhatikan pakaian yang digunakan
Demikianlah Materi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 10 Jenjang SMA/MA khususnya pada Bab 5 tentang Memetik Keteladanan dari Biografi Pahlawan, semoga materi ini dapat membantu para siswa yang akan menggunakannya sebagai bahan belajar dan berlatih.