Materi Kurikulum Merdeka Bahasa Indonesia Kelas 7 Bab 1 Jelajah Nusantara

Berikut ini Materi Kurikulum Merdeka Bahasa Indonesia Kelas 7 Bab 1 Jelajah Nusantara Sesuai dengan Buku Terbitan Kemdikbudristek Tahun 2022.

Pada tahun 2022 penerapan kurikulum merdeka mulai diterapkan pada satuan pendidikan yang mengikuti program Sekolah Penggerak dan Sekolah yang melaksanakan secara mandiri.

Kurikulum merdeka bertujuan memberikan pembaharuan guna meningkatkan kualitas pembelajaran yang telah dilaksanakan dari kurikulum sebelumnya. Misalnya seperti Materi Bahasa Indonesia Kelas 7 Bab 1 Jelajah Nusantara ini.

Kurikulum merdeka belajar memberikan kemerdekaan pada sekolah untuk merancang proses serta materi pembelajaran yang relevan dan kontekstual perubahan dalam kurikulum merdeka ini dengan aspek yang berubah dari kurikulum sebelumnya. Contoh Materi Kurikulum Merdeka Bahasa Indonesia Kelas 7 Bab 1 Jelajah Nusantara berikut ini sudah Kami Siapkan.

Materi Bahasa Indonesia Kurikulum Merdeka ini disusun berdasarkan struktur Kurikulum merdeka sesuai jenjang SMP/MTs Kelas 7 Bab 1

Materi Bahasa Indonesia Kelas 7 Bab 1 Kurikulum Merdeka

A. Memahami Isi Teks Deskripsi
Teks deskripsi adalah teks yang melukiskan sesuatu sesuai dengan keadaan sebenarnya sehingga pembaca dapat melihat, mendengar, mencium, dan merasakan apa yang dilukiskan itu sesuai dengan citra penulisnya.
Dalam teks deskripsi, penulis berusaha menggambarkan kesan dari hasil pengamatannya terhadap suatu objek kepada pembaca. Berikut adalah ciri dan tujuan teks deskripsi.
  • Menggambarkan atau melukiskan suatu benda, tempat, atau suasana tertentu.
  • Melibatkan pancaindra (pendengaran, penglihatan, penciuman, pengecapan, dan perabaan) untuk menggambarkan objek.
  • Bertujuan agar pembaca seolah-olah dapat melihat atau merasakan sendiri objek yang dideskripsikan.
  • Menjelaskan ciri-ciri objek, seperti warna, ukuran, bentuk, dan keadaan suatu objek secara terperinci.
B. Memahami Unsur Bahasa dalam Teks Deskripsi
Dalam kehidupan sehari-hari, kita berkomunikasi menggunakan deskripsi. Tujuannya adalah menciptakan imajinasi pembaca sehingga ia seolah-olah melihat, mengalami, dan merasakan sendiri apa yang dialami oleh penulisnya.

Teks deskripsi bertujuan untuk menggambarkan objek dengan cara melukiskan objek dari sudut pandang penulis. Melalui teks deskripsi, pembaca atau pendengar dapat membayangkan bentuk, rasa, rupa sebuah benda, atau suasana sebuah tempat atau peristiwa sehingga mereka akan lebih mudah memahami dan tertarik dengan penjelasan kita.

Isi teks deskripsi menggambarkan suatu objek secara konkret atau nyata; benar-benar ada (berwujud, dapat dilihat, diraba, dan sebagainya).
Lalu, objek tersebut dilukiskan secara lebih jelas menggunakan kalimat perincian; yaitu kalimat yang menyebutkan atau menguraikan suatu objek sampai ke bagian yang sekecil-kecilnya.
Kata konkret adalah kata yang mudah diserap pancaindra. Misalnya, buku, meja, rumah, kuda. Untuk mencapai tujuan teks deskripsi, kita harus melukiskan bagian-bagian yang penting sedetail mungkin dengan menggunakan kalimat perincian.

C. Menyunting Teks Deskripsi
Mengenali Tanda Baca dalam Teks Deskripsi
1. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Misalnya:
  • Ardi menikmati kopi gayo.
  • Papandayan adalah salah satu gunung api aktif jenis strato dengan ketinggian 2.662 mdpl.
  • Perjalanan ditempuh dalam waktu satu jam.
2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi. Misalnya:
  • Jakarta, Jalan Dago, Kabupaten Garut, Sungai Musi, Gunung Papandayan.
3. Tanda Koma
  • Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilangan. Misalnya: Ia membeli kopi, kain, dan tas sebagai oleh-oleh untuk para sahabatnya.
  • Tanda koma dipakai sebelum kata penghubung seperti tetapi, melainkan, sementara dan sedangkan dalam kalimat majemuk setara. Misalnya: Lili mengambil foto, sementara Fajar memilih menikmati secangkir kopi.
  • Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimatnya. Misalnya: Kalau lulus ujian, ayah akan mengajak saya ke Pulau Bali.
  • Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat, seperti oleh karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu, dan meskipun demikian. Misalnya: Gunung Papandayan telah meletus beberapa kali. Meskipun demikian, kawah hasil letusan dan hutan mati menjadi daya tarik wisata ini.
  • Tanda koma dipakai sebelum dan/atau sesudah kata seru seperti o, ya, wah, aduh, hai. Tanda koma juga dipakai sebelum dan/atau sesudah kata sebagai sapaan, seperti Bu, Dik, atau Nak. Misalnya: Wah, indah sekali pemandangan di Pantan Terong! Kamu setuju kan, Nak?
4. Kata depan, seperti di, ke, dan dari, ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Misalnya:
  • Di mana Toko Kopi Djawa?
  • Dia ikut berlibur ke Yogyakarta.
  • Ia berasal dari Kota Musik.

Demikianlah Materi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 7 Jenjang SMP/MTs khususnya pada Bab 1 tentang Jelajah Nusantara, semoga materi ini dapat membantu para siswa yang akan menggunakannya sebagai bahan belajar dan berlatih.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Blog ads

ADS