Materi Kurikulum Merdeka IPAS Kelas 4 Bab 5 Cerita Tentang Daerahku

Berikut ini Materi Kurikulum Merdeka IPAS Kelas 4 Bab 5 Cerita Tentang Daerahku Sesuai dengan Buku Terbitan Kemdikbudristek Tahun 2022.

Pada tahun 2022 penerapan kurikulum merdeka mulai diterapkan pada satuan pendidikan yang mengikuti program Sekolah Penggerak dan Sekolah yang melaksanakan secara mandiri.

Kurikulum merdeka bertujuan memberikan pembaharuan guna meningkatkan kualitas pembelajaran yang telah dilaksanakan dari kurikulum sebelumnya. Misalnya seperti Materi IPAS Kelas 4 Bab 5 Cerita Tentang Daerahku ini.

Kurikulum merdeka belajar memberikan kemerdekaan pada sekolah untuk merancang proses serta materi pembelajaran yang relevan dan kontekstual perubahan dalam kurikulum merdeka ini dengan aspek yang berubah dari kurikulum sebelumnya. Contoh Materi Kurikulum Merdeka IPAS Kelas 4 Bab 5 Cerita Tentang Daerahku berikut ini sudah Kami Siapkan.

Materi IPAS Kurikulum Merdeka ini disusun berdasarkan struktur Kurikulum merdeka sesuai jenjang SD/MI Kelas 4 Bab 5

Materi IPAS Kelas 4 Bab 5 Kurikulum Merdeka

1. Topik A: Seperti Apa Daerah Tempat Tinggalku Dahulu?
Apa kalian pernah mendengar kata sejarah? Apa yang dimaksud dengan sejarah? Kalian dan orang-orang di sekitar kalian, semuanya pasti memiliki kisah di masa lalu. Begitu pun dengan daerah tempat tinggal kalian. Nah, cerita mengenai berbagai hal yang benar-benar terjadi di masa lalu inilah yang disebut dengan sejarah.

Jauh sebelum menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), wilayah Indonesia merupakan bagian-bagian dari banyak kerajaan. Kerajaan-kerajaan ini juga yang turut membantu berkembangnya Indonesia menjadi sebuah bangsa
Kerajaan-kerajaan yang pernah berkembang di Nusantara, dipengaruhi oleh tiga corak budaya, yakni Hindu, Buddha, dan Islam.
 
Kerajaan Bercorak Hindu-Buddha
Dari berbagai peninggalan yang ada, diketahui bahwa Hindu-Buddha masuk ke Indonesia karena dibawa oleh para Pendeta Brahmana dan pedagang India. Setelah itu, bermunculan kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia.



Kerajaan Bercorak Islam

Agama Islam masuk ke Indonesia melalui para pedagang yang berasal dari Arab, Persia, dan Gujarat. Waktu itu, kekuatan Kerajaan Majapahit dan Sriwijaya sudah mulai melemah. Kerajaan-kerajaan yang berada di bawah kekuasaan mereka mulai melepaskan diri dan raja-rajanya memeluk agama Islam. Setelah itu, bermunculan kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia.

Kehidupan di masa lalu dapat diketahui dari peninggalan-peninggalan bersejarah berupa, adat atau budaya, alat yang digunakan, tulisan maupun dalam bentuk bangunan. Peninggalan bersejarah yang berupa budaya merupakan kebiasaan yang berasal dari nenek moyang dan berlaku secara turun temurun dalam masyarakat.


Peninggalan Masa Kerajaan Hindu Buddha
  • Candi. Bangunan yang dibuat dengan tujuan untuk memuliakan seseorang yang telah mati berasal dari keluarga raja atau terkemuka.
  • Arca. Patung yang terbuat dari batu yang dipahat menyerupai seorang manusia atau binatang.
  • Seni Ukir. Hasil seni ukir / seni pahat yang dapat kita jumpai sebagai hiasan pada dinding candi.
  • Karya Sastra. Peninggalan kitab-kitab bersejarah seperti kitab Sutasoma karya Mpu Tantular. Dalam kitab inilah terdapat kata Bhineka Tunggal Ika yang menjadi semboyan persatuan kita.
  • Bahasa dan Tulisan. Peninggalan dari masa kerajaan Hindu Budha menggunakan bahasa Sansekerta dengan tulisan huruf Pallawa seperti tertulis pada prasasti-prasasti.
Peninggalan Masa Kerajaan Islam
  • Masjid. Salah satu peninggalan sejarah Islam di Indonesia yang paling banyak ditemukan.
  • Batu Nisan. Bentuk bangunan sebagai penanda dimakamkannya jenazah seseorang.
  • Seni Pertunjukan. Seni yang digunakan para ulama terdahulu sebagai media untuk menyebarkan agama Islam seperti wayang, seni tari dan seni musik.
  • Karya Sastra. Pada masa perkembangan Islam di Indonesia umumnya berkembang di sekitar Selat Malaka dan Pulau Jawa. Pada umumnya berisi ajaran khusus misal tasawuf, filsafat kemasyarakatan dari tuntunan budi pekerti.
  • Kaligrafi. Adalah suatu seni menulis huruf arab dengan gaya dan susunan yang indah. Peninggalan kaligrafi pada masa silam dapat kita temukan sebagai hiasan ukir atau tulis.
  • Keraton. Adalah tempat kediaman raja beserta keluarga dan juga berfungsi sebagai pusat kegiatan pemerintahan.
2. Topik B: Daerahku dan Kekayaan Alamnya
Tahukah kalian bahwa setiap daerah di Indonesia memiliki ragam bentang alam yang berbeda-beda? Lalu, tahukah kalian, bahwa hal ini pun berpengaruh terhadap potensi sumber daya yang dimiliki oleh masing-masing daerah?

Kabupaten Bima, misalnya, memiliki bentang alam yang terdiri dari dataran tinggi, dataran rendah, dan beberapa daerahnya berbatasan langsung dengan lautan. Curah hujan yang rendah juga, di dataran Kabupaten Bima, bawang merah dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.

Bambu juga termasuk sumber daya alam yang banyak dimanfaatkan. Perabotan rumah tangga, perabotan dapur, dan dinding rumah terbuat dari bambu. Bukan hanya itu, bambu juga digunakan sebagai alat musik dan bahan membuat mainan.

Di daerah kalian, pasti ada sesuatu yang bisa dan biasa dimanfaatkan penduduknya. Bisa berupa tumbuhan atau hewan. Bisa juga sungai, danau, rawa, gunung, dan sebagainya.
Indonesia memiliki beragam jenis biji kopi. Ada Kopi Aceh Gayo, Kopi Toraja, Kopi Papua Wamena, Kopi Kintamani Bali, Kopi Flores Bajawa, Kopi Java Ijen Raung, Kopi Rangsang Meranti Riau, dan masih banyak lagi. Hal yang paling luar biasa, kopi dari Aceh hingga Papua memiliki karakteristik dan cita rasa yang berbeda-beda.

Wah, bagaimana bisa? Ternyata hal ini dipengaruhi dari tanah serta ketinggian tempat kopi tersebut ditanam.
Tidak hanya tumbuhan. Ternyata beberapa hewan pun memiliki lingkungan-lingkungan tertentu untuk tumbuh dan berkembangbiak. Itu sebabnya, di beberapa daerah kita mudah menemukan ikan mas, tetapi di daerah lainnya kita hanya menemukan ikan bandeng.

3. Topik C: Masyarakat di Daerahku
Ternyata perkembangan dan kekayaan alam di suatu daerah membuat orang dari daerah lain datang untuk mencari pekerjaan atau ditugaskan di daerah tersebut. Orang yang datang bisa jadi berasal dari tempat yang jauh. Bahkan mungkin pula dari luar pulau. Ada juga yang berasal dari luar negeri.
Coba kita bayangkan, pendatang pasti turut membawa budayanya  juga, seperti logat bahasa dan bahasa daerahnya. Lalu, kira-kira apa yang terjadi? Ternyata budaya para pendatang tersebut kemudian bercampur dengan budaya asli daerah di sana.

Perkembangan suatu daerah, ternyata juga memengaruhi kehidupan masyarakat. Mata pencaharian penduduk dapat berubah seiring perkembangan daerahnya. Misalnya, daerah yang dahulu lahan pertanian atau perkebunan lalu berkembang menjadi kawasan industri. Maka umumnya sebagian penduduknya akan berganti profesi. Dari petani menjadi karyawan pabrik.

Perkembangan dan pembangunan daerah juga membuat adanya kesempatan membuka usaha baru. Usaha yang dilakukan dapat menjual produk, seperti membuka toko, warung, restoran, atau kafe. Dapat juga menyediakan jasa, seperti jasa transportasi, penginapan, dan juga pemandu wisata.
Selain itu, perkembangan daerah juga memengaruhi perilaku masyarakat. Hal ini bisa dilihat dari cara berbicara, gaya berpakaian, dan gaya hidup yang berubah.

Seiring dengan banyaknya pendatang yang masuk ke suatu daerah, perkembangan daerah pun menjadi banyak terjadi. Ada budaya yang mungkin juga berubah atau mengalami pergeseran.
Kemudian, muncullah istilah akulturasi dan asimilasi. Akulturasi adalah percampuran dua kebudayaan atau lebih. Biasanya muncul karena masuknya unsur kebudayaan asing di suatu daerah.

Pertunjukan wayang kulit yang berasal dari Jawa namun dengan kisah cerita dari India. Sedangkan, asimilasi adalah penyatuan atau pembauran dua kebudayaan asli menjadi kebudayaan baru. Biasanya terjadi karena adanya interaksi dalam waktu yang lama sehingga menghasilkan kebudayaan campuran.

Demikianlah Materi Mata Pelajaran IPAS Kelas 4 Jenjang SD/MI khususnya pada Bab 5 tentang Cerita Tentang Daerahku, semoga materi ini dapat membantu para siswa yang akan menggunakannya sebagai bahan belajar dan berlatih.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Blog ads

ADS