Materi Kurikulum Merdeka IPS Kelas 10 Tema 1 Sejarah Indonesia: Manusia, Ruang, dan Waktu

Berikut ini Materi Kurikulum Merdeka IPS Kelas 10 Tema 1 Sejarah Indonesia: Manusia, Ruang, dan Waktu Sesuai dengan Buku Terbitan Kemdikbudristek Tahun 2022.

Pada tahun 2022 penerapan kurikulum merdeka mulai diterapkan pada satuan pendidikan yang mengikuti program Sekolah Penggerak dan Sekolah yang melaksanakan secara mandiri.


Kurikulum merdeka bertujuan memberikan pembaharuan guna meningkatkan kualitas pembelajaran yang telah dilaksanakan dari kurikulum sebelumnya. Misalnya seperti Materi IPS Kelas 10 Tema 1 Sejarah Indonesia: Manusia, Ruang, dan Waktu ini.

Kurikulum merdeka belajar memberikan kemerdekaan pada sekolah untuk merancang proses serta materi pembelajaran yang relevan dan kontekstual perubahan dalam kurikulum merdeka ini dengan aspek yang berubah dari kurikulum sebelumnya. Contoh Materi Kurikulum Merdeka IPS Kelas 10 Tema 1 Sejarah Indonesia: Manusia, Ruang, dan Waktu berikut ini sudah Kami Siapkan.

Materi IPS Kurikulum Merdeka ini disusun berdasarkan struktur Kurikulum merdeka sesuai jenjang SMA/MA Kelas 10 Tema 1

Materi IPS Kelas 10 Tema 1 Kurikulum Merdeka

Pengantar Ilmu Sejarah

Merujuk istilah, sejarah dalam bahasa Indonesia menurut beberapa ahli berasal dari bahasa Arab yaitu “ شجرة ” (dibaca: šajaratun), yang berarti “pohon kayu“.

Dalam KBBI, istilah sejarah mengandung tiga penjelasan yaitu:

  • Asal-usul (keturunan) silsilah
  • Kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau; riwayat; tambo: cerita;
  • Pengetahuan atau uraian tentang peristiwa dan kejadian yang benar-benar terjadi dalam masa lampau.

Dalam bahasa Inggris sejarah itu adalah history, nah berdasarkan Kamus Cambridge, history adalah kajian atau catatan tentang peristiwa yang terjadi pada masa lampau berupa peristiwa dalam kurun waktu tertentu suatu negara atau subjek lain.

Dalam bahasa Yunani, sejarah berasal dari kata “historia” yang memiliki arti “orang pandai”.

Buat apa sih kita belajar sejarah?

Disarikan dari berbagai sumber, kegunaan ilmu sejarah adalah:

  • Menjelaskan bagaimana manusia dan tindakan mereka mungkin dipengaruhi oleh situasi politik atau masalah ekonomi atau kondisi geografi.
  • Memberikan pemahaman bahwa orang-orang pada masa lalu mungkin tidak memiliki nilai yang sama seperti yang kita miliki saat ini.
  • Mengenal siapa diri kita sebagai pribadi dan mengenal siapa kita secara kolektif (sebagai bagian dari suatu kelompok masyarakat dan bangsa).
  • Memahami memori dan tradisi yang diwariskan oleh generasi sebelumnya ke generasi mendatang hingga bagaimana sejarah membentuk kondisi kita saat ini.
  • Menumbuhkembangkan kecakapan berpikir kritis, kreatif, imajinatif, dan reflektif.
  • Menumbuhkembangkan kecakapan ilmiah seperti mencari sumber (heuristik), memilah sumber (verifikasi), dan menganalisis sumber sejarah (interpretasi).

 

Manusia, Ruang, dan Waktu dalam Sejarah

Manusia sebagai penggerak, pelaku, dan saksi sejarah

Manusia dalam kajian ilmu sejarah adalah subjek dan objek, yaitu manusia dengan segenap gagasan dan tindakannya adalah penggerak sejarah yang membawa perubahan di masyarakat.

Kartodirjo (2017) memaparkan bahwa ketika biografi dan individu menjadi unit sejarah, maka individu sebagai manusia harus dipahami secara utuh mengenai latar belakangnya, lingkungan sosial-budaya, watak, dan pandangan hidupnya.

 

Sejarah dalam Dimensi Ruang dan Waktu

Dalam ilmu sejarah, dimensi ruang atau spasial merujuk pada tempat suatu peristiwa terjadi.

Dimensi ruang menjelaskan tentang kondisi dan situasi suatu peristiwa terjadi.

Dalam ilmu sejarah ada juga dimensi waktu yang merujuk pada kapan suatu peristiwa terjadi.

Dimensi waktu dapat berupa detik, jam, hari, minggu, bulan, tahun, bahkan abad pada masa lampau yang menunjukkan kapan suatu peristiwa terjadi.

Berdasarkan Kuntowijoyo (2013), terdapat empat hal yang dipelajari dalam sejarah dari segi waktu yaitu

  • Perkembangan
  • Kesinambungan
  • Pengulangan
  • Perubahan

Sebagai ilmu yang mengkaji manusia dalam dimensi ruang dan waktu, sejarawan Kuntowijoyo (2013) menjelaskan bahwa sejarah adalah ilmu yang mengkaji tentang manusia, waktu, sesuatu yang memiliki makna sosial, tentang sesuatu yang tertentu (partikular) dan teperinci.

Perlu diingat bahwa kajian ilmu sejarah berbeda dengan arkeologi dan antropologi.

Arkeologi adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia berupa fosil dan benda-benda dalam kehidupan manusia.

Sedangkan antropologi adalah ilmu yang mempelajari manusia dan kebudayaan.

Walaupun kajiannya mencakup tentang kehidupan pada masa prasejarah, fokus kajian ilmu sejarah adalah mempelajari semua proses dan dinamika manusia dengan semua aspek kehidupannya di masa lampau.

 

Diakronis (Kronologi) dan Sinkronis dalam Sejarah

Ilmuwan sosial bernama John Galtung, dalam bukunya yang berjudul Theory and Method of Social Research tahun 1966, berpendapat bahwa sejarah adalah ilmu diakronis (diachronic) dan ilmu sosial lainnya adalah ilmu sinkronis.

Sebagai ilmu yang diakronis, Kuntowijoyo (2008) menjelaskan bahwa sejarah adalah ilmu yang mempelajari gejala-gejala yang memanjang dalam waktu tetapi terbatas dalam ruang.

Menurut Zed (2018), ilmu sejarah menjelaskan perubahan dalam lintasan waktu yang disampaikan secara berurutan dari waktu yang paling awal hingga yang paling akhir.

Ini menunjukkan ilmu sejarah diakronis disampaikan secara kronologis.

Kronologi dalam bahasa Inggris berasal dari bahasa Yunani yaitu “chronos” yang berarti waktu.

Merujuk pada kamus Merriam-webster, kronologi adalah pengaturan atau pengorganisasian setiap peristiwa dalam urutan kejadian.

Sedangkan ilmu sinkronis adalah ilmu yang mempelajari gejala-gejala yang meluas dalam ruang, tetapi dalam waktu yang terbatas.

Sinkronis secara etimologis berasal dari bahasa Yunani yaitu “synchronous” yang berarti terjadi secara
bersamaan.

Sinkronis dalam ilmu sejarah merujuk pada ruang tempat terjadinya suatu peristiwa atau kejadian yang menjelaskan tentang situasi dan kondisi (konteks) suatu masyarakat, sebab-akibat, dan korelasi (pola hubungan) atas suatu peristiwa.

Nah kemudian dalam sejarah ada juga istilah periodisasi.

Periodisasi adalah pembabakan waktu dalam sejarah dengan cara menghubungkan berbagai peristiwa sesuai dengan masanya dalam satu periode.

Tujuan dari periodisasi adalah untuk memudahkan memahami suatu peristiwa bersejarah dalam rentang waktu dan klasifikasi tertentu.

Salah satu contoh periodisasi sejarah Indonesia yang dilakukan oleh sejarawan Taufik Abdullah pada karyanya Indonesia dalam Arus Sejarah adalah:

  • Prasejarah
  • Kerajaan Hindu-Buddha
  • Kedatangan dan Peradaban Islam
  • Kolonialisasi dan Perlawanan
  • Masa Pergerakan Kebangsaan
  • Perang dan Revolusi
  • Pasca-Revolusi
  • Orde Baru dan Reformasi

 

Penelitian Sejarah

Penelitian sejarah menurut Louis Gottschalk (dikutip dari Saidah, 2011) menerapkan empat kegiatan pokok sebagai cara melakukan penelitian dan penulisan sejarah, yaitu:

  • Mengumpulkan berbagai informasi tertulis dan lisan yang relevan
  • Membuang informasi yang tidak jelas dan keasliannya masih diragukan
  • Mengambil kesimpulan dari bukti dan sumber sejarah yang tepercaya
  • Merangkai semua bukti dan sumber menjadi laporan

Selanjutnya metode yang digunakan dalam melakukan penelitian sejarah (Lohanda, 2011; Saidah, 2011; Herlina, 2020) adalah:

  • Heuristik yang berarti mengumpulkan berbagai data dari berbagai sumber sejarah.
  • Kritik dan verifikasi yang berarti melakukan pemeriksaan keaslian sumber sejarah.
  • Intepretasi yaitu menafsirkan dan memahami makna keterkaitan dari sumber-sumber sejarah yang telah diverifikasi.
  • Historiografi yaitu tulisan, hasil penelitian dan laporan sejarah.

 

Sumber Sejarah

Secara umum terdapat dua macam sumber sejarah yaitu:

  • Sumber sejarah primer
  • Sumber sejarah sekunder

Sumber sejarah primer adalah data utama yang diperoleh langsung dari subyek dan objek penelitian.

Contoh sumber sejarah primer:

  • arsip
  • fosil
  • artefak
  • hasil wawancara dengan pelaku atau saksi sejarah

Sumber sejarah sekunder adalah data pendukung yang ditulis atau dibuat setelah kejadian selesai.

Contoh dari sumber sekunder:

  • hasil penelitian sejarawan
  • laporan penelitian yang relevan
  • biografi
  • surat-menyurat
  • surat kabar yang tidak sezaman dengan peristiwa

Berdasarkan bentuknya, terdapat tiga bentuk sumber sejarah, yaitu:

  • sumber tertulis
  • sumber benda
  • sumber lisan

Contoh dari sumber tertulis:

  • prasasti
  • kronik (catatan perjalanan traveler)
  • babad
  • hikayat
  • surat-surat
  • laporan-laporan
  • naskah
  • buku
  • surat kabar
  • majalah

Contoh dari sumber lisan adalah tradisi lisan (cerita yang diwariskan antargenerasi secara lisan).

Contoh dari sumber benda:

  • foto
  • video
  • bangunan (contohnya rumah, candi, kantor dan lain-lain)
  • peralatan hidup (contohnya tembikar, guci, meja kursi, buku mesin ketik, dan lain-lain).

 

Penulisan Sejarah (Historiografi)

Historiografi sejarah Indonesia yang ditulis oleh para sejarawan baik dari Indonesia maupun luar Indonesia pada umumnya dikelompokan dalam tiga jenis yaitu:

  • Historiografi tradisional
  • Historiografi kolonial
  • Historiografi modern

Historiografi tradisional yaitu tulisan sejarah dari masa Kerajaan Hindu- Buddha, masuknya Islam di Indonesia, dan Kerajaan-Kerajaan Islam.

Historiografi kolonial yaitu tulisan sejarah dari masa kolonial.

Historiografi modern, menurut Sartono Kartodirjo adalah penulisan sejarah yang menempatkan rakyat Indonesia sebagai pelaku sejarah dari sejarahnya sendiri dengan menerapkan studi kritis.

 

Menghindari Bias sejarah

Berdasarkan Kamarga (2017), bias sejarah adalah kecenderungan unsur subjektifitas, baik dari individu maupun kelompok, dan unsur keterpihakan dalam historiografi sejarah.

Untuk menghindari bias sejarah, hal yang mesti kalian lakukan adalah tidak menggunakan sumber tunggal dalam membaca atau belajar suatu historiografi, namun harus menggunakan berbagai sumber.

 

Sejarah dan Teori Sosial

Kuntowijoyo (2018) menjelaskan bahwa penggunaan teori-teori sosial dalam penelitian sejarah dipelopori oleh sejarawan Sartono Kartodirdjo.

Hal ini dapat kalian temukan ketika membaca karyanya yang berjudul Pemberontakan Petani di Banten tahun 1888.

Penggunaan teori-teori sosial seperti birokrasi, kelas sosial, dan perubahan sosial dapat kalian temukan dalam tulisannya.

Apabila kalian membaca historiografi masa kini, misalnya tentang sejarah suatu kota, beberapa sejarawan akan menggunakan teori modernitas, struktur sosial, struktur ekonomi untuk menjelaskan makna sosial atas kajian sejarah.

Demikianlah Materi Mata Pelajaran IPS Kelas 10 Jenjang SMA/MA khususnya pada Tema 1 tentang Sejarah Indonesia: Manusia, Ruang, dan Waktu, semoga materi ini dapat membantu para siswa yang akan menggunakannya sebagai bahan belajar dan berlatih.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Blog ads

ADS