Materi Kurikulum Merdeka PAI Kelas 4 Bab 3 Indahnya Saling Menghargai dalam Keragaman

Berikut ini Materi Kurikulum Merdeka PAI Kelas 4 Bab 3 Indahnya Saling Menghargai dalam Keragaman Sesuai dengan Buku Terbitan Kemdikbudristek Tahun 2022.

Pada tahun 2022 penerapan kurikulum merdeka mulai diterapkan pada satuan pendidikan yang mengikuti program Sekolah Penggerak dan Sekolah yang melaksanakan secara mandiri.

Kurikulum merdeka bertujuan memberikan pembaharuan guna meningkatkan kualitas pembelajaran yang telah dilaksanakan dari kurikulum sebelumnya. Misalnya seperti Materi PAI Kelas 4 Bab 3 Indahnya Saling Menghargai dalam Keragaman ini.

Kurikulum merdeka belajar memberikan kemerdekaan pada sekolah untuk merancang proses serta materi pembelajaran yang relevan dan kontekstual perubahan dalam kurikulum merdeka ini dengan aspek yang berubah dari kurikulum sebelumnya. Contoh Materi Kurikulum Merdeka PAI Kelas 4 Bab 3 Indahnya Saling Menghargai dalam Keragaman berikut ini sudah Kami Siapkan.

Materi PAI Kurikulum Merdeka ini disusun berdasarkan struktur Kurikulum merdeka sesuai jenjang SD/MI Kelas 4 Bab 3

Materi PAI Kelas 4 Bab 3 Indahnya Saling Menghargai dalam Keragaman

Adapun tujuan pembelajaran yang akan di harapkan tercapai oleh peserta didik pada pembelajaran di Bab 3 ini ialah sebagai berikut :

  • Mendeskripsikan keragaman sebagai sunnatullah agar saling mengenal (litaʿārafū) dengan benar.
  • Menyebutkan ajaran kebaikan dari agama Islam dan agama selain Islam dengan tepat.
  • Mengungkapkan perasaan mengenai pengalaman bergaul dengan teman yang berbeda agama dengan baik.
  • Saling menghormati dan menghargai pemeluk agama yang berbeda baik di lingkungan sekolah maupun lingkungan tempat tinggalnya dengan benar.
  • Meyakini bahwa keragaman sebagai sunnatullah dengan benar.
  • Menghormati orang lain sebagai cerminan dari iman dengan baik

 

A. Keragaman sebagai Sunnatullah

Perhatikan gambar berikut!

Ada beberapa bangsa besar hidup di negeri kita, seperti Melayu, Arab, China dan Eropa. Negeri kita dihuni oleh aneka ragam suku yang memiliki ciri khas unik; pakaian, bahasa, makanan, adat dan karakternya. Suku besar yang terkenal antara lain, Jawa, Sunda, Betawi, Dayak, Ambon, Bugis, Madura. Agama yang dianut oleh penduduk Indonesia juga beragam, Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Konghuchu.

Kemudian untuk apa Allah menjadikan manusia beraneka ragam?

Tujuannya agar saling mengenal. Sehingga menghasilkan hubungan harmonis, kerja sama serta saling mendukung.

 

B. Ajaran Kebaikan dalam Islam dan Selain Islam

Bacalah dengan cermat hadis berikut!

Artinya:

Kebaikan adalah akhlak mulia dan keburukan adalah sesuatu yang membuat hatimu ragu dan kamu tidak ingin orang lain melihat sesuatu itu (ada pada dirimu)” (HR. Muslim dari Nawwas bin Sam’an al Anṣari)

 

Tahukah kalian apa yang dinamakan kebaikan dalam agama Islam?

Rasulullah saw. menegaskan bahwa kebaikan dalam Islam adalah akhlak mulia. Jawaban yang sangat singkat, namun mencakup semua kebaikan. Akhlak mulia meliputi akhlak kepada Allah Swt., akhlak kepada sesama manusia dan akhlak kepada alam sekitar. Berperilaku baik adalah pokok ajaran Islam.

Aturan syariat Islam sangat lengkap dalam hal berakhlak mulia. Tata cara ibadah kepada Allah Swt. seperti salat merupakan contoh akhlak mulia kepada Allah Swt. Anjuran bersikap lemah lembut kepada sesama adalah wujud akhlak mulia kepada orang lain. Larangan membunuh hewan atau mencabut tumbuhan tanpa alasan agama merupakan contoh akhlak kepada alam sekitar.

Perhatikan cerita bergambar berikut, yaitu tentang berbuat baik kepada orang yang berbeda agama !

Mengapa Maria dan ibunya berbuat baik kepada Nadiya, padahal mereka berdua bukan orang Islam?

Sebab agamanya juga mengajarkan kebaikan untuk dilakukan kepada siapapun. Menghormati dan menyayangi orang lain merupakan ajaran kebaikan yang dianjurkan oleh semua agama. Sedangkan mencuri, berbuat curang dan segala perbuatan yang merugikan dilarang oleh semua agama.

Kebaikan tidak hanya dikenal dalam Agama Islam saja. Tetapi ia dikenal juga dalam agama-agama lain. Semua ajaran agama mengajarkan pemeluknya untuk saling menghormati, membantu yang lemah, berbuat baik kepada orang tua, bersikap lemah lembut, mencintai kedamaian. Agama juga melarang perbuatan yang merugikan orang lain, seperti mencuri, berbohong, menipu, berkhianat dan berbuat aniaya.

 

C. Saling Menghormati dan Menghargai Orang yang Berbeda Agama

Perhatikan cerita gambar berikut!

Sikap terbaik dalam keragaman dan perbedaan adalah saling menghargai dan menghormati yang dikenal dengan toleransi. Toleransi diwujudkan dengan:

1. Memberikan kebebasan kepada orang lain.

2. Mengakui hak setiap individu.

3. Menghormati keyakinan orang lain.

4. Saling mengerti.

 

Contoh Toleransi Rasulullah saw.

  1. Nabi Muhammad saw. adalah orang yang paling perhatian terhadap keadaan pengemis tua Yahudi yang tinggal di salah satu sudut pasar di Madinah. Setiap hari, beliau datang untuk menyuapi pengemis tersebut, selain usia yang sudah tua, ia juga tidak bisa melihat (tunanetra). Setiap Nabi Muhammad saw. datang menyuapi, pengemis Yahudi itu selalu memanggil-manggil Muhammad sebagai orang yang jahat dan harus dijauhi. Suatu saat Yahudi tua itu terkejut, ketika tangan yang biasa menyuapinya berbeda. Tangan itu adalah tangan Abu Bakar Ash-Shiddiq yang selalu ingin mengikuti jejak Nabi Muhammad saw. dalam segala hal. Saat itu, pengemis Yahudi mendapatkan kabar bahwa tangan yang selama ini menyuapinya telah tiada, yakni tangan Nabi Muhammad saw.
  2. Pada suatu hari Rasulullah saw. menjumpai rombongan yang membawa jenazah lewat di hadapan beliau. Nabi Muhammad saw. pun berdiri untuk menghormati. Sahabat beliau segera memberi tahu dengan nada seperti protes, “Itu jenazah orang Yahudi, ya Rasulullah!” “Bukankah ia juga manusia?” jawab Rasulullah saw. Dengan jawaban seperti ini Rasulullah saw. seolah mengingatkan sahabat bahwa tiap orang pantas memperoleh penghormatan, tidak melihat status sosial dan agamanya, bahkan ketika manusia itu telah meninggal dunia.

 

Toleransi dan Batasannya

Saling menghormati atau toleransi antar umat beragama ada batasnya. Toleransi jangan sampai mengorbankan prinsip-prinsip keyakinan (akidah) agama.

Dikisahkan suatu hari kaum musyrik Makkah menawarkan cara damai kepada Nabi Muhammad saw. Mereka usul agar Nabi Muhammad saw. bersama umatnya mengikuti keyakinan mereka dan mereka pun akan mengikuti keyakinan umat Islam. “Kami menyembah Tuhanmu hai Muhammad, setahun. Dan kamu menyembah tuhan kami setahun. Kalau agamamu benar, kami mendapat keuntungan karena kami juga menyembah Tuhanmu dan jika agama kami yang benar, kamu juga memperoleh keuntungan.”

Rasulullah saw. menolak usul orang musyrik, karena tidak mungkin dan tidak masuk akal bila terjadi penyatuan agama. Tidak mungkin pula perbedaan-perbedaan di antara beberapa agama disatukan dalam hati seseorang yang ikhlas terhadap agamanya. Peristiwa ini yang menjadi sebab turunnya Q.S. Al-Kāfirūn/109:1-6

Q.S. Al-Kāfirūn/109:1-6 merupakan penegasan bahwa tidak ada kompromi dalam hal akidah (keimanan), juga tidak boleh ada kerjasama yang mencampurbaurkan dua akidah dan ibadah yang berbeda. 

Demikianlah Materi Mata Pelajaran PAI Kelas 4 Jenjang SD/MI khususnya pada Bab 3 tentang Indahnya Saling Menghargai dalam Keragaman, semoga materi ini dapat membantu para siswa yang akan menggunakannya sebagai bahan belajar dan berlatih.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Blog ads

ADS