Materi Kurikulum Merdeka PPKn Kelas 10 Bagian 3 Bhinneka Tunggal Ika

Berikut ini Materi Kurikulum Merdeka PPKn Kelas 10 Bagian 3 Bhinneka Tunggal Ika Sesuai dengan Buku Terbitan Kemdikbudristek Tahun 2022.

Pada tahun 2022 penerapan kurikulum merdeka mulai diterapkan pada satuan pendidikan yang mengikuti program Sekolah Penggerak dan Sekolah yang melaksanakan secara mandiri.

Kurikulum merdeka bertujuan memberikan pembaharuan guna meningkatkan kualitas pembelajaran yang telah dilaksanakan dari kurikulum sebelumnya. Misalnya seperti Materi PPKn Kelas 10 Bagian 3 Bhinneka Tunggal Ika ini.

Kurikulum merdeka belajar memberikan kemerdekaan pada sekolah untuk merancang proses serta materi pembelajaran yang relevan dan kontekstual perubahan dalam kurikulum merdeka ini dengan aspek yang berubah dari kurikulum sebelumnya. Contoh Materi Kurikulum Merdeka PPKn Kelas 10 Bagian 3 Bhinneka Tunggal Ika berikut ini sudah Kami Siapkan.

Materi PPKn Kurikulum Merdeka ini disusun berdasarkan struktur Kurikulum merdeka sesuai jenjang SMA/MA Kelas 10 Bagian 3

Materi PPKn Kelas 10 Bagian 3 Kurikulum Merdeka

Identitas dan Pancasila

Identitas adalah sinonim dari jati diri.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), jati diri diartikan sebagai keadaan atau ciri khusus seseorang.

Identitas itu ada dua macam yaitu identitas individu dan identitas kelompok.

Identitas individu ya artinya identitas yang dimiliki oleh seorang individu.

Sedangkan identitas kelompok artinya identitas yang dimiliki oleh kumpulan individu dimana memiliki ciri yang sama, biasanya bisa disebut ras.

Baik identitas individu maupun kelompok keduanya bisa didapat secara alamiah dan terbentuk secara sosial.

Lalu apa hubungannya dengan Pancasila?

Negeri kita adalah negeri yang penuh dengan keberagaman.

Keberagaman tersebut adalah identitas kita.

Semuanya disatukan melalui Pancasila, dimana Pancasila sangat menghargai keragaman yang ada di negeri kita ini.

Pancasila sendiri muncul dari tradisi masyarakat Indonesia yang sudah ada sejak dahulu.

Moch. Hatta menyampaikan bahwa Pancasila bukan hanya untuk diucap di bibir saja, namun juga harus diamalkan dalam perbuatan sehari-hari.

 

Mengenali dan Menyadari Keragaman Identitas

Manusia adalah makhluk sosial, yang artinya pasti membutuhkan orang lain dalam menjalani kehidupan.

Oleh karena itu interaksi pada setiap manusia pasti akan terjadi.

Tahukah kalian apa itu interaksi?

Interaksi adalah hubungan timbal balik antarindividu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok.

Melalui interaksi tersebut tentu saja kita akan mengenal satu sama lain.

Cara lain untuk mengenal satu sama lain adalah dengan sosialisasi.

Sosialisasi adalah penanaman atau penyebaran (diseminasi) adat, nilai, cara pandang atau pemahaman yang dilakukan oleh satu generasi kepada generasi berikutnya dalam sebuah masyarakat.

Oleh karena itu tidak heran bahwa Indonesia memiliki banyak sekali suku bangsa, ras, agama, bahasa, adat istiadat dan sebagainya.

Nah itu yang disebut dengan identitas priomordial.

Identitas primordial secara mudah bisa kita artikan adalah identitas suatu kelompok yang memiliki ciri sama.

Hebatnya bangsa ini, meski memiliki keragaman tapi tetap bisa bersatu sebagai sebuah bangsa yang kuat.

Melalui semangat “Bhinneka Tunggal Ika” sebagai semboyan negara kita ini, semua keberagaman tersebut dapat bersatu.

Maka munculan identitas lain yang disebut Identitas Nasional.

Dimana dalam identitas nasional, semua itu sama, semua menjadi satu, sebagai bangsa Indonesia.

Identitas nasional itu tidak akan pernah terwujud jika tidak adanya sikap saling menghargai dan menghormati satu sama lain.

Jadi jangan pernah merendahkan orang lain yang berbeda dengan kita ya!

 

Kolaborasi Antarbudaya di Indonesia

Dalam perjalanannya, menyatukan seluruh keberagaman yang ada itu tidak mudah.

Karena ini harus dari niat hati setiap individu.

Banyak kasus kekerasan yang pernah muncul di Indonesia ini karena akibat keberagaman yang ada, seperti:

  • Konflik Ambon
  • Konflik Sampit
  • Kerusuhan Mei 1998
  • Konflik Ahmadiyah
  • Konflik Lampung
  • Konflik Poso

Konflik tersebut selalu dipicu karena adanya istilah “mayoritas dan minoritas”.

Hal tersebut bisa kita sebut sebagai diskriminasi.

Diskriminasi adalah pembedaan perlakuan terhadap sesama warga negara.

Lalu bagaimana solusinya?

Sudah jelas dengan adanya sikap toleransi akan cukup untuk meredam sikap diskriminatif tersebut.

Serta dengan adanya kolaborasi akan menambah kehangatan untuk bersatu dalam perbedaan ini.

Kolaborasi merupakan sebuah kerja sama yang dilakukan, baik individu maupun kelompok.

Mereka yang terlibat dalam kerja sama itu mendasarkan dirinya pada nilai yang disepakati, komitmen yang dijaga serta keinginan untuk menunjukkan kepada khalayak bahwa perbedaan latar belakang budaya, tidak menghalangi siapapun untuk bisa bekerja bersama-sama.

 

Pertukaran Budaya di Pentas Global

Setelah kita memahami makna kolaborasi, maka langkah selanjutnya adalah membanggakan identitas nasional ke kancah Internasional.

Yap, kita sebagai generasi penerus bangsa harus mau dan mampu untuk mempertahankan kebudayaan yang kita miliki.

Keberagaman yang dimiliki bangsa Indonesia adalah suatu anugerah yang harus dipertahankan.

Tahukah kalian tentang G20 pada tahun 2022 ini?

Jokowi Dodo sebagai Presiden dengan bangganya mengenakan pakaian adat khas bali saat G20 yaitu Payas Agung.

Selain itu para jajaran menteri menggunakan batik saat acara berlangsung.

Itu adalah hal positif yang harus kita tiru.

Kita harus mau dan bangga menggunakan produk dalam negeri, bahkan harus bisa mempromosikannya ke dunia Internasional 😀

 

Belajar dari Kekayaan Tradisi

Ketika kita mempromosikan budaya kita ke tingkat Internasional, tentu saja budaya asing pun akan masuk ke kita.

Kita sebagai generasi muda harus bisa memilih dan memilah budaya tersebut.

Jangan hanya karena ikut trend yang sedang berlangsung kita sampai lupa budaya sendiri ya!

Serta jangan lupa bahwa tidak ada satupun budaya yang lebih unggul daripada budaya lain, semua sama, semua hebat!

Inilah INDONESIA yang kaya akan kebudayaan yang LUAR BIASA!

Demikianlah Materi Mata Pelajaran PPKn Kelas 10 Jenjang SMA/MA khususnya pada Bagian 3 tentang Bhinneka Tunggal Ika, semoga materi ini dapat membantu para siswa yang akan menggunakannya sebagai bahan belajar dan berlatih.

Materi Kurikulum Merdeka PPKn Kelas 10 Bagian 3 Bhinneka Tunggal Ika

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Blog ads

ADS