Materi IPS Kelas 7 Bab 4: Pemberdayaan Masyarakat Kurikulum Merdeka

Indonesia adalah negara yang kaya akan keragaman sosial budaya. Setiap daerah di Indonesia memiliki keunikan tersendiri dalam budaya, bahasa, adat istiadat, dan tradisi. Faktor-faktor geografis seperti isolasi geografis, iklim, dan letak geografis memengaruhi keragaman budaya yang ada di masyarakat. 

Namun, di balik keragaman budaya ini, masih terdapat permasalahan sosial budaya yang perlu ditangani. Pemberdayaan masyarakat dan peran komunitas dapat menjadi solusi dalam mengatasi permasalahan ini. Artikel ini akan menjelaskan lebih lanjut tentang keragaman budaya, permasalahan sosial budaya, serta pentingnya pemberdayaan masyarakat dan peran komunitas dalam kehidupan sosial budaya di Indonesia.



A. Keragaman Sosial Budaya di Masyarakat

Keragaman budaya adalah salah satu keunikan Indonesia. Faktor-faktor geografis memiliki pengaruh besar terhadap keragaman budaya yang ada di masyarakat. Berikut adalah pengaruh dari faktor geografis tersebut:

1. Pengaruh Isolasi Geografis terhadap Keragaman Budaya

Isolasi geografis dapat memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keragaman budaya. Berikut adalah beberapa dampak dari isolasi geografis terhadap keragaman budaya:

1. Pembentukan Identitas Budaya yang Unik: Masyarakat yang terisolasi geografis cenderung mengembangkan identitas budaya yang unik karena minimnya pengaruh dari luar. Mereka dapat mengembangkan bahasa, adat istiadat, dan tradisi yang berbeda dari masyarakat di wilayah lain.

2. Pemertahanan Tradisi dan Kebiasaan Kuno: Isolasi geografis dapat membantu masyarakat untuk mempertahankan tradisi dan kebiasaan kuno mereka karena minimnya kontak dengan budaya luar yang mungkin membawa perubahan atau pengaruh baru.

3. Keterbatasan Akses dan Pertukaran Budaya: Keterbatasan akses fisik dapat menghambat pertukaran budaya antara masyarakat yang terisolasi dengan masyarakat lain. Hal ini dapat mengurangi pengaruh luar dan menjaga keaslian budaya lokal.

4. Kemungkinan Kehidupan yang Terpisah: Masyarakat yang terisolasi secara geografis mungkin memiliki gaya hidup, teknologi, dan sistem sosial yang berbeda dari masyarakat di wilayah lain. Mereka mungkin mengembangkan cara hidup yang sesuai dengan kondisi alam tempat tinggal mereka.

5. Potensi untuk Perubahan Lambat: Perubahan budaya dalam masyarakat yang terisolasi geografis mungkin terjadi dengan lebih lambat karena minimnya kontak dengan dunia luar. Hal ini dapat membuat keragaman budaya tetap stabil atau berubah dengan kecepatan yang lebih lambat daripada masyarakat yang lebih terbuka terhadap pengaruh luar.

Meskipun isolasi geografis dapat mempengaruhi keragaman budaya, penting untuk diingat bahwa dalam era globalisasi modern, batasan-batasan geografis semakin terkikis oleh kemajuan teknologi dan komunikasi. Hal ini dapat mengubah dinamika budaya di daerah-daerah yang sebelumnya terisolasi, membuka pintu bagi pertukaran budaya yang lebih luas dan cepat.
Ketika suatu daerah terisolasi secara geografis, baik karena letak geografi yang sulit dijangkau atau kemampuan akses yang terbatas, budaya di daerah tersebut bisa berkembang secara mandiri tanpa terpengaruh oleh budaya luar.

Contoh pengaruh isolasi geografis terhadap keragaman budaya adalah suku-suku pedalaman di Papua yang memiliki adat istiadat, bahasa, dan tradisi yang unik.

2. Pengaruh Iklim terhadap Keragaman Budaya

Pengaruh iklim terhadap keragaman budaya dapat sangat signifikan karena iklim memengaruhi cara masyarakat beradaptasi dengan lingkungan alam mereka. Berikut adalah beberapa cara di mana iklim mempengaruhi keragaman budaya:

1. Pola Tanam dan Pertanian: Iklim memengaruhi jenis tanaman yang dapat tumbuh dan berkembang di suatu wilayah. Masyarakat yang tinggal di daerah dengan iklim tropis mungkin memiliki pertanian yang berbeda dari masyarakat yang tinggal di daerah dengan iklim gurun atau iklim beriklim sedang. Pola tanam, metode bertani, dan budaya seputar pertanian dapat sangat bervariasi berdasarkan iklim.

2. Ketersediaan Sumber Daya Alam: Iklim memengaruhi ketersediaan sumber daya alam seperti air, tanah subur, kayu bakar, dan hewan buruan. Cara masyarakat memanfaatkan sumber daya alam ini dapat mencerminkan budaya mereka. Misalnya, masyarakat Eskimo di daerah kutub mengandalkan berburu dan memancing sebagai sumber makanan mereka karena kondisi lingkungan yang keras.

3. Gaya Hidup dan Pakaian: Iklim juga memengaruhi gaya hidup dan pakaian masyarakat. Masyarakat yang tinggal di daerah dengan iklim tropis cenderung mengenakan pakaian yang ringan dan longgar, sementara masyarakat di daerah dengan iklim yang lebih dingin akan mengenakan pakaian yang lebih tebal dan hangat. Gaya arsitektur rumah juga dapat dipengaruhi oleh iklim.

4. Perayaan dan Tradisi Budaya: Cuaca dan iklim juga memengaruhi perayaan dan tradisi budaya. Misalnya, perayaan panen mungkin berkaitan dengan musim hujan atau musim kering. Beberapa budaya mungkin memiliki festival yang berkaitan dengan perubahan musim, seperti festival musim semi atau festival musim gugur.

5. Kondisi Kesehatan dan Kesejahteraan: Iklim juga dapat memengaruhi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, yang kemudian mempengaruhi aspek-aspek budaya seperti sistem pengobatan tradisional, kepercayaan spiritual, dan mitos-mitos lokal yang berkaitan dengan kesehatan.

Pengaruh iklim terhadap keragaman budaya menunjukkan bahwa budaya manusia sangat terkait dengan lingkungan alam tempat mereka tinggal. Keterampilan adaptasi masyarakat terhadap iklim dan lingkungan mereka menciptakan keragaman budaya yang kaya di seluruh dunia.
Iklim juga memiliki pengaruh terhadap keragaman budaya di masyarakat. Misalnya, daerah-daerah dengan iklim tropis memiliki budaya yang berbeda dengan daerah yang memiliki iklim subtropis atau dingin.

Contoh pengaruh iklim adalah tradisi suku-suku di Kalimantan yang erat kaitannya dengan dunia pertanian dan kehidupan di hutan.

3. Pengaruh Letak Geografis terhadap Keragaman Budaya

Pengaruh letak geografis terhadap keragaman budaya sangat penting karena letak geografis suatu wilayah memengaruhi interaksi manusia dengan lingkungan alam dan dengan masyarakat lainnya. Berikut adalah beberapa cara di mana letak geografis dapat mempengaruhi keragaman budaya:

1. Akses dan Pertukaran: Wilayah yang terletak di persimpangan jalur perdagangan atau jalur migrasi cenderung memiliki keragaman budaya yang tinggi karena interaksi yang intens dengan masyarakat dari berbagai daerah. Misalnya, kota pelabuhan dan titik-titik pertemuan budaya lainnya sering kali menjadi pusat pertukaran budaya yang kaya.

2. Kondisi Alam: Letak geografis dapat mempengaruhi kondisi alam suatu wilayah, termasuk iklim, topografi, vegetasi, dan ketersediaan sumber daya alam. Masyarakat yang tinggal di daerah pegunungan mungkin memiliki budaya dan gaya hidup yang berbeda dengan masyarakat yang tinggal di dataran rendah atau di daerah pesisir.

3. Batas Politik: Batas politik suatu wilayah juga dapat memengaruhi keragaman budaya. Wilayah yang terbagi menjadi negara-negara kecil dengan batas politik yang ketat mungkin memiliki keragaman budaya yang lebih besar karena setiap negara dapat memiliki kebijakan budaya, bahasa resmi, dan identitas nasional yang unik.

4. Faktor Historis: Letak geografis suatu wilayah juga dapat memengaruhi sejarah dan perkembangan budaya masyarakat. Misalnya, wilayah yang sering kali menjadi pusat kekuasaan politik atau pusat perdagangan selama ribuan tahun mungkin memiliki warisan budaya yang lebih kaya dan beragam.

5. Keterkaitan Ekonomi: Letak geografis juga memengaruhi jenis ekonomi yang dominan di suatu wilayah. Misalnya, wilayah yang memiliki sumber daya alam yang melimpah mungkin memiliki budaya yang berkembang di sekitar eksploitasi dan perdagangan sumber daya tersebut.

Pengaruh letak geografis terhadap keragaman budaya menunjukkan bahwa faktor-faktor geografis memainkan peran penting dalam pembentukan identitas budaya suatu masyarakat. Interaksi antara manusia dan lingkungan alam mereka, serta interaksi antara masyarakat yang berbeda, menciptakan keragaman budaya yang kaya dan kompleks di seluruh dunia.

Letak geografis sebuah daerah juga akan mempengaruhi keragaman budaya. Suku-suku pesisir memiliki budaya yang berbeda dengan suku-suku pedalaman.


Contoh pengaruh letak geografis adalah budaya bahari di daerah Maluku atau Sulawesi yang sangat dipengaruhi oleh kehidupan di laut.

4. Jenis Keragaman Budaya

Keragaman budaya di Indonesia tidak hanya terbatas pada faktor geografis. Ada juga berbagai jenis keragaman budaya yang ada di masyarakat, antara lain:

  • Keragaman Bahasa: Indonesia memiliki lebih dari 700 bahasa daerah yang berbeda-beda. Setiap daerah memiliki bahasa khas yang digunakan oleh masyarakat setempat.
  • Keragaman Adat Istiadat: Setiap suku di Indonesia memiliki adat istiadat yang berbeda-beda. Adat istiadat ini mencakup berbagai ritual, acara adat, dan tata cara yang menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat.
  • Keragaman Seni dan Budaya: Indonesia juga terkenal dengan beragam seni dan budaya yang dimiliki oleh berbagai suku. Misalnya, ada berbagai jenis tarian, musik, seni rupa, dan kerajinan tradisional yang masing-masing memiliki keunikan dan ciri khas.

B. Permasalahan Kehidupan Sosial Budaya

Di balik keragaman budaya yang indah, masih terdapat permasalahan sosial budaya yang perlu ditangani. Beberapa permasalahan yang umum terjadi adalah sebagai berikut:

1. Sejarah Lokal

Dalam upaya untuk melestarikan budaya dan menjaga identitas daerah, penting untuk memahami sejarah lokal di suatu daerah. Berikut adalah beberapa tokoh sejarah yang berperan penting dalam kehidupan sosial budaya di Indonesia:

a. Sultan Nuku

Sultan Nuku adalah seorang pahlawan asal Maluku yang melawan penjajah Belanda pada abad ke-17. Ia dikenal karena perjuangannya dalam mempertahankan kebudayaan dan kemerdekaan Maluku.

b. Ratu Kalinyamat

Ratu Kalinyamat adalah seorang penguasa wanita yang terkenal di Jawa pada abad ke-17. Ia memimpin perlawanan melawan penjajah Belanda dan memiliki peran penting dalam menjaga kehidupan sosial budaya di daerahnya.

c. Laksamana Malahayati

Laksamana Malahayati adalah salah satu pahlawan wanita terkenal dari Aceh. Ia merupakan seorang pejuang dalam mempertahankan daerahnya dari penjajah Belanda. Perjuangannya menjadi inspirasi bagi perempuan Indonesia dalam menghadapi permasalahan sosial budaya.

d. Syarif Abdurrahman

Syarif Abdurrahman adalah salah satu tokoh pemimpin yang berperan penting dalam perlawanan melawan penjajah Belanda di Aceh. Ia aktif dalam upaya menjaga identitas dan kehidupan sosial budaya masyarakat Aceh.

2. Permasalahan Sosial Budaya

Selain permasalahan sejarah lokal, masih terdapat permasalahan sosial budaya yang mempengaruhi kehidupan masyarakat Indonesia. Beberapa permasalahan yang umum terjadi adalah sebagai berikut:

a. Eksploitasi Pembangunan Berlebihan

Eksploitasi pembangunan yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan lingkungan dan merusak kehidupan sosial budaya masyarakat. Pembangunan tanpa mempertimbangkan keberlanjutan lingkungan dan budaya dapat menyebabkan kerugian jangka panjang bagi masyarakat.

b. Kesenjangan Sosial dan Kemiskinan

Kesenjangan sosial dan kemiskinan juga menjadi permasalahan serius dalam kehidupan sosial budaya di Indonesia. Ketimpangan pendapatan dan kesenjangan akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan sarana publik dapat menghambat pemberdayaan masyarakat dan menghancurkan keberagaman budaya.

c. Kesetaraan Gender

Kesetaraan gender adalah masalah penting dalam kehidupan sosial budaya di Indonesia. Ketimpangan peran dan akses terhadap sumber daya antara laki-laki dan perempuan dapat menghambat kemajuan sosial dan budaya suatu masyarakat.

d. Kenakalan Remaja

Permasalahan kenakalan remaja juga mempengaruhi kehidupan sosial budaya di Indonesia. Penyalahgunaan narkoba, perilaku seksual yang tidak sehat, dan kekerasan remaja menjadi tantangan serius dalam upaya membangun kehidupan sosial budaya yang sehat.

C. Pemberdayaan Masyarakat

Pemberdayaan masyarakat memiliki peran penting dalam mengatasi permasalahan sosial budaya yang ada di Indonesia. Berikut adalah beberapa langkah dan faktor penting dalam pemberdayaan masyarakat:

1. Uang

Uang menjadi salah satu faktor penting dalam pemberdayaan masyarakat. Akses terhadap pelayanan perbankan dan inklusi keuangan dapat membantu masyarakat untuk mengelola keuangan, berinvestasi, dan memperoleh akses terhadap pembiayaan yang lebih baik.

2. Pendapatan

Meningkatkan pendapatan masyarakat melalui usaha mandiri, pelatihan keterampilan, dan upaya pengembangan ekonomi lokal dapat menjadi langkah penting dalam pemberdayaan masyarakat.

3. Tabungan

Tabungan menjadi salah satu alat penting dalam mengembangkan perekonomian masyarakat. Mendorong masyarakat untuk menabung dan memberikan akses terhadap produk perbankan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dapat meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat.

4. Investasi

Investasi adalah salah satu cara untuk mengembangkan perekonomian masyarakat. Mendorong masyarakat untuk berinvestasi dalam sektor yang berpotensi menghasilkan pendapatan dan memperluas kesempatan kerja dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

5. Literasi Keuangan

Memberikan pendidikan dan pelatihan dalam literasi keuangan kepada masyarakat dapat membantu mereka dalam mengelola keuangan dengan baik, memahami risiko dan manfaat investasi, serta membuat keputusan keuangan yang lebih bijak.

6. Pengelolaan Keuangan Keluarga

Pengelolaan keuangan keluarga yang baik menjadi faktor penting dalam pemberdayaan masyarakat. Menyusun tujuan keuangan, merencanakan pendapatan dan pengeluaran, serta melakukan review secara berkala menjadi langkah penting untuk mencapai keuangan yang sehat.

a. Menyusun Tujuan Keuangan

Menyusun tujuan keuangan yang konkret dan realistis membantu masyarakat dalam mengelola keuangan dengan lebih baik. Tujuan keuangan dapat meliputi investasi, pendidikan anak, rumah, dan kebutuhan keuangan jangka panjang lainnya.

b. Menyusun Rencana Pendapatan

Membuat rencana pendapatan membantu masyarakat untuk mengatur keuangan mereka dengan baik. Hal ini termasuk mengidentifikasi sumber pendapatan, memprioritaskan pengeluaran, dan mengalokasikan dana sesuai dengan kebutuhan.

c. Menyusun Rencana Pengeluaran

Merencanakan pengeluaran dengan bijaksana adalah langkah penting dalam pemberdayaan masyarakat. Hal ini meliputi pembagian dana untuk kebutuhan rutin, kebutuhan darurat, serta menghindari pengeluaran yang tidak perlu.

d. Melakukan Review

Melakukan review secara berkala terhadap perencanaan keuangan membantu masyarakat dalam melihat kemajuan yang dicapai serta mengevaluasi keputusan keuangan yang sudah diambil. Review ini dapat membantu mereka dalam mengubah atau memperbaiki rencana keuangan mereka.

D. Peranan Komunitas dalam Kehidupan Masyarakat

Peran komunitas sangat penting dalam membangun kehidupan sosial budaya yang baik di masyarakat. Berikut adalah beberapa peranan komunitas dalam kehidupan masyarakat:

  • Memupuk rasa kebersamaan: Komunitas dapat memupuk rasa solidaritas dan kebersamaan antar anggotanya. Dengan adanya komunitas, masyarakat dapat saling mendukung dan bekerja sama dalam menghadapi permasalahan sosial budaya yang ada.
  • Meningkatkan kesadaran masyarakat: Komunitas dapat menjadi wadah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang isu-isu sosial budaya yang penting. Melalui diskusi dan kegiatan komunitas, masyarakat dapat menjadi lebih peka terhadap permasalahan yang ada di sekitar mereka.
  • Pengembangan potensi individu: Komunitas juga dapat menjadi ruang bagi masyarakat dalam mengembangkan potensi individu. Melalui komunitas, masyarakat dapat berbagi pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang membantu dalam pemberdayaan diri sendiri.
  • Memperkuat nilai-nilai budaya: Komunitas juga memiliki peran penting dalam memperkuat dan melestarikan nilai-nilai budaya yang ada di masyarakat. Dengan aktifnya komunitas dalam menjaga tradisi, adat istiadat, dan seni budaya, maka nilai-nilai tersebut akan tetap hidup dan berkembang.
  • Mendorong partisipasi masyarakat: Komunitas dapat mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam kehidupan sosial budaya. Melalui komunitas, masyarakat dapat turut serta dalam kegiatan, acara, atau program yang berkaitan dengan permasalahan sosial budaya yang mereka hadapi.

Kesimpulan

Keragaman sosial budaya di Indonesia adalah kekayaan yang harus dijaga dan dilestarikan. Faktor-faktor geografis, seperti isolasi geografis, iklim, dan letak geografis memengaruhi keragaman budaya yang ada di masyarakat. Namun, masih terdapat permasalahan sosial budaya yang menjadi tantangan bagi kehidupan masyarakat Indonesia. Pemberdayaan masyarakat dan peran komunitas memiliki peranan penting dalam mengatasi permasalahan tersebut.

Melalui langkah-langkah seperti pendapatan, tabungan, investasi, literasi keuangan, dan pengelolaan keuangan keluarga, serta peran komunitas yang membentuk solidaritas dan kesadaran masyarakat, diharapkan permasalahan sosial budaya dapat teratasi dan masyarakat Indonesia dapat hidup dalam harmoni dan kesejahteraan.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Blog ads

ADS