Pada semester kedua mata pelajaran IPA untuk kelas 7 dalam Kurikulum Merdeka, siswa akan disajikan dengan materi yang menarik dan beragam. Salah satu fokus utamanya adalah pada kajian tentang keanekaragaman hayati dan ekologi. Dalam materi ini, siswa akan belajar mengenai sistem klasifikasi makhluk hidup, mulai dari kingdom hingga spesies, serta memahami pentingnya keanekaragaman hayati bagi kehidupan di Bumi. Selain itu, mereka juga akan diajak untuk menjelajahi ekosistem Indonesia yang kaya akan keanekaragaman hayati, termasuk hutan hujan tropis, terumbu karang, dan padang rumput, serta menyadari pentingnya menjaga lingkungan untuk keberlangsungan kehidupan.
Di samping itu, semester kedua juga menyoroti tentang pengetahuan mengenai tata surya dan Bumi. Siswa akan belajar mengenai struktur dan komposisi tata surya, planet-planet di dalamnya, serta fenomena alam seperti gerhana dan musim. Materi ini juga akan mengajak siswa untuk memahami peran Bumi sebagai tempat tinggal bagi kehidupan, termasuk bagaimana atmosfernya melindungi dan mendukung kehidupan, serta pentingnya menjaga keberlangsungan lingkungan hidup di planet ini. Dengan memahami kedua aspek ini, siswa diharapkan dapat menjadi individu yang peduli terhadap lingkungan dan menghargai keanekaragaman hayati serta sistem tata surya yang kompleks.
Bab 5: Klasifikasi Makhluk Hidup
Dalam bab ini, kita akan mempelajari tentang klasifikasi makhluk hidup. Klasifikasi adalah cara untuk mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki. Klasifikasi membantu kita untuk memahami keanekaragaman hayati dan hubungan antar spesies.
Kita akan mempelajari tentang sistem klasifikasi modern yang didasarkan pada taksonomi, yang mencakup kingdom, phylum, class, order, family, genus, dan species. Setiap makhluk hidup diberi nama ilmiah berdasarkan sistem ini.
A. Makhluk Hidup atau Benda Mati
1. Makhluk Hidup Memiliki Kemampuan untuk Bergerak
Kemampuan untuk bergerak adalah salah satu ciri paling mencolok yang membedakan makhluk hidup dengan benda mati. Beberapa makhluk hidup, seperti manusia, hewan, dan burung, memiliki kemampuan bergerak secara aktif.
Namun, ada juga makhluk hidup yang bergerak secara pasif, yaitu bergantung pada arus air atau angin, seperti benih tanaman yang dihembuskan oleh angin untuk berpindah ke tempat baru.
2. Makhluk Hidup Dapat Tumbuh dan Berkembang
Pertumbuhan dan perkembangan adalah proses penting dalam kehidupan makhluk hidup. Pertumbuhan mengacu pada peningkatan ukuran atau jumlah sel, sedangkan perkembangan menggambarkan perubahan dalam bentuk dan fungsi selama siklus hidup makhluk hidup.
Pertumbuhan dan perkembangan memungkinkan makhluk hidup untuk mencapai kedewasaan dan berfungsi sesuai dengan perannya dalam ekosistem.
3. Makhluk Hidup Memiliki Kemampuan Reproduksi
Kemampuan reproduksi adalah ciri khas yang membedakan makhluk hidup dari benda mati. Melalui reproduksi, makhluk hidup dapat meneruskan genetik dan jenisnya. Reproduksi dapat terjadi secara seksual atau aseksual.
Reproduksi seksual melibatkan perpaduan materi genetik dari dua individu yang berbeda, sementara reproduksi aseksual hanya melibatkan satu individu dan tidak melibatkan perpaduan materi genetik.
4. Makhluk Hidup Menanggapi Rangsang
Respons terhadap rangsang dari lingkungan adalah kemampuan adaptif yang dimiliki oleh makhluk hidup. Rangsangan bisa berupa cahaya, suara, sentuhan, atau perubahan lingkungan lainnya.
Misalnya, tanaman menanggapi rangsang cahaya dengan mengarahkan daun-daunnya ke arah sinar matahari untuk melakukan fotosintesis.
5. Makhluk Hidup Mengambil dan Menggunakan Energi
Energi adalah kebutuhan utama bagi kehidupan makhluk hidup. Makhluk hidup mengambil energi dari lingkungannya melalui makanan, fotosintesis, atau sumber energi lainnya. Makanan berfungsi sebagai sumber energi yang memberikan nutrisi dan bahan bakar bagi aktivitas sel dan organisme.
Fotosintesis adalah proses di mana tumbuhan mengubah energi matahari menjadi energi kimia yang digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan.
6. Makhluk Hidup Dapat Bernapas
Bernapas adalah proses penting yang melibatkan pertukaran oksigen dan karbon dioksida antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Pada hewan, proses respirasi terjadi melalui paru-paru, insang, atau permukaan tubuh, tergantung pada jenisnya. Pada tumbuhan, respirasi terjadi melalui stomata di permukaan daun, di mana mereka mengambil karbon dioksida dan melepaskan oksigen.
7. Makhluk Hidup Menghasilkan Zat Sisa
Zat sisa adalah produk samping dari metabolisme dan aktivitas sel yang tidak dibutuhkan oleh tubuh. Makhluk hidup perlu mengeluarkan zat sisa untuk menjaga keseimbangan internal dan mencegah keracunan.
Pada manusia, ginjal berfungsi menyaring limbah dan mengeluarkannya melalui urine. Pada tumbuhan, zat sisa disimpan dalam bentuk gula atau senyawa lain yang tidak beracun.
8. Makhluk Hidup Tersusun dari Sel
Sel adalah unit struktural dan fungsional terkecil dari makhluk hidup. Semua makhluk hidup, baik uniseluler maupun multiseluler, tersusun dari sel. Setiap sel memiliki bagian-bagian yang berfungsi untuk menjalankan aktivitas kehidupan. Sel-sel bergabung membentuk jaringan, organ, dan sistem yang bekerja bersama untuk memelihara kehidupan dan menjaga keseimbangan internal makhluk hidup.
B. Mengapa Makhluk Hidup Dikelompokkan?
1. Klasifikasi
Klasifikasi adalah proses pengelompokan makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki. Dengan mengklasifikasikan makhluk hidup, kita dapat mengidentifikasi dan memahami hubungan antara berbagai jenis makhluk hidup. Klasifikasi memudahkan ilmuwan dalam mengorganisir data tentang keanekaragaman makhluk hidup dan menyusun sistem taksonomi yang berguna dalam studi ilmiah.
2. Kunci Klasifikasi
Kunci klasifikasi adalah alat yang digunakan untuk mengidentifikasi dan mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri tertentu. Kunci klasifikasi dapat berbentuk diagram, tabel, atau pertanyaan-pertanyaan terstruktur. Dengan menggunakan kunci klasifikasi, kita dapat mencari tahu nama dan kategori taksonomi suatu makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang diamati.
3. Kunci Dikotomi
Kunci dikotomi adalah salah satu bentuk kunci klasifikasi yang mengelompokkan makhluk hidup dalam dua pilihan pada setiap langkahnya. Pilihan ini kemudian memandu kita untuk mengidentifikasi makhluk hidup tersebut ke dalam kelompok yang tepat. Misalnya, kita dapat menggunakan kunci dikotomi untuk mengelompokkan serangga berdasarkan jumlah sayapnya atau karakteristik lainnya.
4. Kunci Determinasi Format Tabel
Kunci determinasi format tabel adalah bentuk kunci klasifikasi berbasis tabel. Di dalam tabel, setiap baris berisi ciri-ciri tertentu, dan setiap kolom berisi pilihan ya atau tidak. Berdasarkan pilihan yang dipilih, kita dapat menentukan kelompok mana yang sesuai dengan makhluk hidup tersebut. Kunci determinasi format tabel sangat berguna dalam mengidentifikasi tumbuhan dan hewan.
C. Makhluk Hidup Beraneka Ragam
1. Urutan Takson Makhluk Hidup
Dalam klasifikasi makhluk hidup, ada beberapa tingkatan takson yang digunakan untuk mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan tingkat kemiripan mereka. Urutan takson dari tingkat yang paling umum hingga paling spesifik adalah kingdom, filum, kelas, ordo, famili, genus, dan spesies. Tingkatan takson ini membantu kita memahami hubungan evolusi dan kekerabatan antara makhluk hidup.
2. Klasifikasi Makhluk Hidup Lima Kingdom
Terdapat lima kingdom utama dalam klasifikasi makhluk hidup, yaitu:
- Kingdom Monera: Terdiri dari bakteri dan arkea, makhluk hidup ini merupakan prokariotik, artinya tidak memiliki inti sel. Kingdom Monera berperan penting dalam siklus materi dan kehidupan di bumi.
- Kingdom Protista: Terdiri dari protista, yaitu makhluk hidup uniseluler yang eukariotik, artinya memiliki inti sel. Kingdom Protista mencakup banyak kelompok mikroorganisme, seperti alga dan protozoa.
- Kingdom Fungi: Terdiri dari jamur, makhluk hidup ini bersifat eukariotik dan dapat menjadi saprofit atau parasit. Jamur berperan dalam penguraian materi organik dan membentuk simbiosis dengan berbagai organisme.
- Kingdom Plantae: Terdiri dari tumbuhan, makhluk hidup ini bersifat eukariotik dan mampu melakukan fotosintesis. Tumbuhan merupakan produsen utama dalam rantai makanan dan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem.
- Kingdom Animalia: Terdiri dari hewan, makhluk hidup ini bersifat eukariotik dan bersifat heterotrof, artinya memperoleh makanan dari sumber luar. Kingdom Animalia mencakup berbagai kelompok hewan yang memiliki keragaman bentuk dan perilaku.
Pemahaman tentang klasifikasi makhluk hidup membantu kita memahami keanekaragaman dan kompleksitas kehidupan di bumi. Melalui klasifikasi, kita dapat mengidentifikasi dan memahami hubungan antara berbagai jenis makhluk hidup, serta memberikan dasar untuk studi ilmiah tentang kehidupan di alam.
Bab 6: Ekologi dan Keanekaragaman Hayati Indonesia
Pada bab ini, kita akan menjelajahi konsep ekologi dan keanekaragaman hayati Indonesia. Ekologi adalah studi tentang interaksi antara organisme dan lingkungannya. Kita akan memahami bagaimana hubungan antara organisme dengan lingkungannya membentuk ekosistem.
Indonesia merupakan salah satu negara dengan keanekaragaman hayati yang luar biasa. Kita akan belajar tentang berbagai ekosistem yang ada di Indonesia, mulai dari hutan hujan tropis, terumbu karang, hingga padang rumput. Kita juga akan memahami pentingnya melestarikan keanekaragaman hayati untuk keseimbangan ekosistem dan kehidupan manusia.
A. Bagaimanakah Pengaruh Lingkungan Terhadap Suatu Organisme?
1. Lingkungan Makhluk Hidup
Lingkungan makhluk hidup adalah tempat di mana organisme hidup dan berinteraksi dengan komponen lainnya. Lingkungan ini mencakup segala sesuatu yang memengaruhi kehidupan organisme, seperti kondisi fisik, iklim, dan keberadaan makhluk hidup lain. Contohnya, lingkungan makhluk hidup manusia meliputi rumah, sekolah, dan tempat-tempat di sekitarnya.
2. Lingkungan Abiotik
Lingkungan abiotik adalah bagian dari lingkungan yang terdiri dari faktor fisik dan kimia, seperti suhu, kelembaban, cahaya matahari, tanah, dan air. Faktor-faktor ini memengaruhi pertumbuhan dan kelangsungan hidup organisme. Misalnya, tumbuhan membutuhkan sinar matahari untuk fotosintesis, sedangkan hewan memerlukan suhu yang sesuai untuk hidup.
3. Lingkungan Biotik
Lingkungan biotik mencakup semua makhluk hidup yang ada dalam suatu ekosistem, seperti manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme. Interaksi antara makhluk hidup dalam lingkungan biotik dapat berupa hubungan simbiosis, seperti mutualisme, parasitisme, dan kompetisi. Misalnya, burung memanfaatkan pohon sebagai tempat bersarang (hubungan mutualisme), sementara parasit seperti kutu menyerap darah dari tubuh hewan inangnya.
B. Bagaimanakah Interaksi antara Komponen Penyusun Suatu Ekosistem?
1. Ekosistem
Ekosistem merupakan suatu sistem yang terdiri dari komunitas makhluk hidup (populasi), lingkungan abiotik, dan interaksi di antara keduanya. Komponen penyusun ekosistem mencakup:
- Individu: Satu organisme tunggal, misalnya seekor singa atau satu pohon tertentu.
- Populasi: Sekelompok organisme yang sama jenisnya, misalnya kelompok singa di suatu daerah.
- Komunitas: Sekelompok populasi yang hidup bersama-sama dan berinteraksi dalam suatu ekosistem, misalnya populasi singa, zebra, dan jerapah di padang rumput.
- Ekosistem: Kesatuan yang terdiri dari komunitas makhluk hidup dan lingkungan abiotiknya, seperti ekosistem hutan atau ekosistem sungai.
- Bioma: Daerah besar di Bumi dengan iklim dan kondisi lingkungan yang mirip, seperti hutan hujan tropis, padang rumput, atau gurun.
- Biosfer: Seluruh bagian permukaan bumi dan atmosfer yang dihuni oleh makhluk hidup.
2. Aliran Energi
Aliran energi adalah pergerakan energi dari satu organisme ke organisme lain dalam suatu ekosistem. Energi yang tersedia dalam suatu ekosistem berasal dari sinar matahari dan diubah menjadi energi kimia melalui proses fotosintesis oleh tumbuhan. Energi ini kemudian ditransfer melalui rantai makanan saat satu organisme memakan organisme lain. Contohnya, tumbuhan menghasilkan energi kimia dari fotosintesis, kemudian dimakan oleh herbivora (hewan pemakan tumbuhan), dan seterusnya.
3. Daur Biokimia
Daur biokimia adalah siklus perubahan materi yang terjadi dalam suatu ekosistem. Beberapa siklus biokimia yang penting adalah siklus air, siklus karbon, dan siklus nitrogen. Siklus-siklus ini memastikan bahwa materi-materi penting untuk kehidupan, seperti air dan unsur hara, tetap tersedia dan didaur ulang dalam ekosistem.
4. Interaksi Antarkomponen Ekosistem
Interaksi antarkomponen ekosistem adalah hubungan timbal balik antara komponen penyusun ekosistem. Contohnya, predasi adalah interaksi antara predator (pemangsa) dan mangsa. Predasi membantu mengontrol populasi organisme dan menjaga keseimbangan ekosistem.
C. Apa Perbedaan Keanekaragaman Hayati Indonesia dengan di Belahan Dunia Lainnya?
1. Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia
Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi karena posisinya sebagai negara kepulauan dengan berbagai tipe ekosistem, seperti hutan hujan tropis, terumbu karang, dan padang savana. Keanekaragaman hayati di Indonesia mencakup berbagai spesies flora dan fauna endemik, yang hanya ditemukan di wilayah Indonesia.
2. Ancaman Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Keanekaragaman hayati di Indonesia menghadapi berbagai ancaman, termasuk perambahan hutan, perburuan liar, dan konversi lahan menjadi perkebunan atau tambang. Ancaman ini menyebabkan hilangnya habitat alami bagi banyak spesies flora dan fauna, serta mengancam kelestarian ekosistem.
D. Bagaimanakah Pengaruh Manusia terhadap Ekosistem?
1. Pertanian dan Pangan
Praktik pertanian dapat menyebabkan perubahan ekosistem, seperti deforestasi untuk membuka lahan pertanian. Selain itu, penggunaan pestisida dan pupuk kimia juga dapat mengganggu keseimbangan ekosistem.
2. Kerusakan Habitat
Perusakan habitat alami akibat pembangunan, pertambangan, dan kegiatan manusia lainnya menyebabkan berkurangnya ruang hidup bagi flora dan fauna. Sebagai contoh, hilangnya hutan hujan menyebabkan kepunahan spesies yang hanya ada di habitat tersebut.
3. Polusi
Polusi udara, air, dan tanah akibat dari kegiatan industri dan transportasi dapat membahayakan kesehatan manusia dan mengancam kehidupan makhluk hidup di ekosistem.
4. Konservasi
Konservasi adalah upaya untuk melindungi keanekaragaman hayati dan ekosistem dari kerusakan dan kepunahan. Beberapa langkah konservasi meliputi pendirian taman nasional, cagar alam, dan penegakan hukum terhadap perdagangan ilegal flora dan fauna.
E. Mengapa Harus Dilakukan Konservasi Keanekaragaman Hayati?
1. Manfaat Konservasi
Konservasi keanekaragaman hayati memiliki manfaat penting bagi manusia dan lingkungan. Beberapa manfaatnya termasuk penyediaan sumber daya alam, regulasi iklim, pengendalian penyakit, dan dukungan terhadap industri pariwisata.
2. Metode Konservasi
Beberapa metode konservasi yang dapat dilakukan antara lain melalui pendidikan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya keanekaragaman hayati, perlindungan hutan dan kawasan konservasi, restorasi ekosistem yang rusak, serta pengembangan kebijakan dan hukum yang mendukung konservasi.
Bab 7: Bumi dan Tata Surya
Bab ini akan membawa kita dalam perjalanan melintasi tata surya dan menyelidiki struktur serta fenomena alam di Bumi. Kita akan mempelajari tentang planet-planet dalam tata surya, gerhana, musim, dan fenomena alam lainnya.
Selain itu, kita juga akan membahas peran Bumi sebagai tempat tinggal bagi kehidupan. Kita akan memahami bagaimana Bumi melindungi kehidupan dengan atmosfernya, menyediakan air, dan menyokong berbagai bentuk kehidupan.
Dengan memahami materi dalam bab ini, kita akan dapat lebih menghargai keberagaman makhluk hidup, memahami hubungan ekologis, dan menyadari pentingnya menjaga lingkungan serta planet kita untuk generasi yang akan datang.
A. Sistem Tata Surya
1. Delapan Planet dalam Tata Surya
a. Planet Terestrial
- Merkurius: Merkurius adalah planet terkecil dalam Tata Surya dan paling dekat dengan Matahari. Permukaannya dipenuhi dengan kawah dan mengalami suhu ekstrem karena minimnya atmosfer untuk mengatur suhu.
- Venus: Venus adalah planet terpanas dalam Tata Surya karena efek rumah kaca yang kuat di atmosfernya. Ini juga memiliki atmosfer tebal yang mengandung gas beracun dan permukaan yang bergunung-gunung.
- Bumi: Bumi adalah planet yang unik karena memiliki air cair dan kondisi atmosfer yang mendukung kehidupan. Perubahan musim, siang, dan malam disebabkan oleh rotasinya dan revolusinya.
- Mars: Mars adalah planet yang menarik karena memiliki banyak persamaan dengan Bumi. Permukaannya penuh dengan gunung, lembah, dan gurun. Ilmu pengetahuan berusaha mencari tanda-tanda kehidupan di planet ini.
b. Planet Raksasa Gas
- Jupiter: Jupiter adalah planet terbesar dalam Tata Surya. Ini memiliki atmosfer tebal yang terdiri dari gas, termasuk gas hydrogen dan helium. Jupiter juga memiliki banyak bulan dan memiliki sabuk-sabuk cincin yang indah.
- Saturnus: Saturnus terkenal dengan cincin-cincinnya yang mencolok. Planet ini juga terdiri dari gas seperti hydrogen dan helium. Satelit terbesarnya, Titan, bahkan memiliki atmosfer dan permukaan yang mirip dengan Bumi.
- Uranus: Uranus adalah planet yang unik karena berputar miring pada sumbunya. Ini juga terdiri dari gas seperti hydrogen dan helium. Planet ini memiliki sistem cincin dan banyak satelit.
- Neptunus: Neptunus adalah planet terjauh dari Matahari dan terbesar ketiga dalam kategori planet gas. Ini juga memiliki atmosfer yang kaya dengan gas, dan permukaannya dibanjiri dengan es dan batuan.
2. Benda Langit Lainnya
a. Satelit
- Ganymede: Ganymede adalah satelit terbesar Jupiter dan juga satelit terbesar di Tata Surya. Permukaannya memiliki wilayah berbukit-bukit dan lembah yang menarik.
- Titan: Titan adalah satelit terbesar Saturnus dan memiliki atmosfer tebal. Permukaannya tertutup kabut dan memiliki danau dan sungai cairan hidrokarbon, membuatnya menjadi salah satu objek menarik untuk penjelajahan.
- Io: Io adalah satelit Jupiter yang penuh warna karena aktivitas vulkanik yang kuat di permukaannya. Ini adalah salah satu tempat paling aktif secara vulkanik di Tata Surya.
b. Planet Kerdil
- Pluto: Pluto adalah planet kerdil yang dulunya dianggap sebagai planet kesembilan dalam Tata Surya. Permukaannya terdiri dari es dan batuan, dan memiliki satelit bernama Charon.
- Ceres: Ceres adalah planet kerdil terbesar di sabuk asteroid antara Mars dan Jupiter. Penelitian mendalam tentang Ceres membantu kita memahami lebih banyak tentang sejarah awal Tata Surya.
- Haumea, Makemake, dan Eris: Planet kerdil lainnya termasuk Haumea, Makemake, dan Eris. Masing-masing memiliki karakteristik yang menarik dan unik.
c. Asteroid
Asteroid adalah benda langit berukuran kecil yang berada di antara orbit Mars dan Jupiter. Mereka merupakan sisa-sisa materi yang tidak terakumulasi membentuk planet.
d. Meteor, Meteorit, dan Meteoroid
Meteoroid adalah benda langit kecil yang berada di angkasa. Ketika meteoroid memasuki atmosfer Bumi dan terbakar karena gesekan dengan atmosfer, ia disebut meteor. Jika bagian meteoroid bertahan dan mencapai permukaan Bumi, ia disebut meteorit.
e. Komet
Komet adalah benda langit yang terdiri dari es, debu, dan gas. Ketika komet mendekati Matahari, panas menyebabkan materialnya menguap dan membentuk ekor yang menakjubkan.
B. Bumi dan Satelitnya
1. Pergerakan Bumi dalam Sistem Tata Surya
a. Siang dan Malam
Pergerakan Bumi mengakibatkan terjadinya siang dan malam. Ketika Bumi berputar pada sumbunya, satu sisi menghadap Matahari (siang) sementara sisi lainnya mengalami kegelapan (malam).
b. Pergantian Tahun
Bumi mengelilingi Matahari dalam waktu satu tahun penuh. Pergantian tahun terjadi ketika Bumi kembali ke posisi yang sama di orbitnya setelah mengelilingi Matahari.
c. Pergantian Musim
Perubahan musim disebabkan oleh kemiringan sumbu Bumi. Ketika salah satu belahan Bumi lebih condong ke Matahari, itu mengalami musim panas, sedangkan belahan lain mengalami musim dingin. Ketika kemiringan sumbu menghadap Matahari, terjadi musim semi dan gugur.
2. Bulan Sebagai Satelit Bumi
a. Karakteristik Bulan
Bulan adalah satelit alami Bumi dan memiliki karakteristik yang menarik. Permukaannya dipenuhi dengan kawah, gunung, dan dataran yang terbentuk karena benturan dengan benda langit lain selama miliaran tahun.
b. Fase Bulan
Perubahan cahaya Bulan dari Bumi disebut fase Bulan. Ini disebabkan oleh posisi Bulan relatif terhadap Matahari dan Bumi. Fase Bulan meliputi baru, sabit, bulan purnama, dan bulan kuartir.
c. Gerhana Bulan
Gerhana Bulan terjadi ketika Bumi berada di antara Bulan dan Matahari. Ini mengakibatkan bayangan Bumi menutupi Bulan, dan permukaannya menjadi redup atau berwarna merah marun, fenomena ini dikenal sebagai “bulan darah”.
d. Pengaruh Gerak Bulan terhadap Kehidupan Manusia
- Bulan Ramadhan: Dalam kalender Islam, perhitungan waktu berdasarkan Bulan. Oleh karena itu, Bulan memainkan peran penting dalam menentukan awal dan akhir bulan Ramadhan.
- Hari Paskah: Pada perayaan Paskah, tanggalnya ditentukan berdasarkan fase Bulan purnama pada bulan paskah di kalender Kristen.
- Tilem: Dalam kalender Bali, Tilem adalah hari suci di mana orang Bali melakukan ritual dan upacara keagamaan. Penentuan tanggal Tilem berdasarkan fase Bulan.
4) Industri Garam dan Perikanan
Fase Bulan juga mempengaruhi pasang surut air laut. Industri garam dan perikanan harus mempertimbangkan fase Bulan saat merencanakan kegiatan mereka.
3. Satelit Bumi Selain Bulan
Selain Bulan, Bumi juga memiliki satelit buatan yang telah diluncurkan manusia. Satelit-satelit ini memiliki beragam fungsi, termasuk telekomunikasi, pemantauan cuaca, dan penelitian ilmiah.
C. Mengenal Matahari Lebih Dekat
1. Karakteristik Matahari
a. Bintik Matahari
Bintik Matahari adalah wilayah gelap di permukaan Matahari yang terjadi karena perubahan medan magnet di dalamnya. Bintik Matahari menandai aktivitas matahari dan dapat mempengaruhi kondisi cuaca di Bumi.
b. Suar Surya
Suar Surya adalah lonjakan energi yang dilepaskan oleh Matahari karena pelepasan energi magnetik yang kuat. Suar Surya dapat menyebabkan gangguan pada sistem komunikasi dan distribusi listrik di Bumi.
c. Prominensa Matahari
Prominensa Matahari adalah gas yang dipancarkan dari permukaan Matahari dan membentuk puncak yang mengesankan di luar atmosfer. Prominensa dapat mencapai jutaan kilometer ke angkasa.
d. Angin Matahari
Angin Matahari adalah aliran partikel bermuatan dari Matahari yang mengisi Tata Surya. Ketika angin matahari mencapai Bumi, mereka berinteraksi dengan medan magnet planet dan menciptakan aurora di kutub.
2. Gerhana Matahari
Gerhana Matahari terjadi ketika Bulan berada di antara Matahari dan Bumi. Ini menyebabkan Bayangan Bulan mengalangi cahaya Matahari dan menciptakan pemandangan spektakuler di Bumi.
3. Peran Matahari dalam Kehidupan Manusia
Matahari adalah sumber energi utama untuk kehidupan di Bumi. Energi surya digunakan untuk menghasilkan listrik melalui panel surya, memanaskan air, dan banyak aplikasi lainnya. Tanaman juga bergantung pada energi Matahari untuk fotosintesis, yang menjadi dasar rantai makanan.
Sistem Tata Surya adalah tempat yang menarik dan kompleks, di mana delapan planet, satelit, planet kerdil, asteroid, komet, dan lainnya berinteraksi dalam harmoni kosmik. Bumi, sebagai salah satu planet terestrial, memiliki Bulan sebagai satelit alaminya.
Selain itu, Matahari memainkan peran penting dalam kehidupan manusia, menyediakan energi dan mempengaruhi banyak aspek budaya dan tradisi di seluruh dunia. Semakin kita memahami Tata Surya, semakin kita dapat menghargai keindahan dan keragamannya, dan juga peran penting yang dimainkannya dalam kelangsungan hidup kita di Bumi.