Materi IPA Kelas 9 Bab 2 Sistem Koordinasi Reproduksi dan Homeostasis Manusia Kurikulum Merdeka

Materi IPA Kelas 9 Bab 2 Sistem Koordinasi Reproduksi dan Homeostasis Manusia Kurikulum Merdeka. Simak Slengkapnya dibawah ini :



A. Sistem Koordinasi Manusia

Kacamata adalah alat bantu penglihatan yang digunakan oleh orang-orang dengan kelainan penglihatan. Kelainan dalam indera penglihatan adalah penyebab utama penggunaan kacamata.

Teknologi lain juga dapat membantu indera manusia yang akan dibahas dalam materi selanjutnya.

1. Sistem Saraf Manusia

Sistem saraf bertanggung jawab untuk mengontrol dan mengkoordinasi seluruh bagian tubuh manusia.

Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf (neuron) dengan struktur seperti dendrit, badan sel, akson, selubung mielin, nodus Ranvier, sel Schwann, dan sinapsis.

Berbagai struktur neuron memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam mengirim dan menerima impuls.

Neuron dapat dibedakan menjadi tiga jenis: sensoris, motoris, dan konektor.

Sistem saraf pusat manusia melibatkan otak dan medula spinalis, yang dilindungi oleh lapisan meninges.

Otak memiliki berbagai bagian seperti otak besar, otak kecil, kelenjar pineal, pituitari, dan medula oblongata, masing-masing dengan fungsi yang berbeda.

2. Alat Indera Manusia

Manusia memiliki lima alat indera: penglihatan (mata), pembau (hidung), pengecap (lidah), pendengar (telinga), dan peraba (kulit).

Struktur mata memungkinkan regulasi cahaya dan pembentukan gambar yang dikirimkan ke otak.

Telinga mendeteksi gelombang suara dan membantu menjaga keseimbangan tubuh.

Hidung dapat mendeteksi berbagai bau, dan rasa tertentu dapat diinterpretasikan berbeda oleh individu.

Lidah memiliki ribuan benjolan dan pengecap rasa yang memungkinkan kita merasakan manis, asam, asin, pahit, dan umami.

Kulit memiliki jutaan ujung saraf yang mengirim informasi tentang sentuhan, nyeri, tekanan, dan suhu ke otak.

Rambut tubuh juga berperan dalam merasakan sentuhan dan reseptor sentuhan lebih banyak terdapat di beberapa area kulit tertentu.

3. Hormon Manusia

  • Hormon diproduksi oleh kelenjar endokrin yang tersebar di seluruh tubuh manusia.
  • Kelenjar endokrin tidak memiliki saluran, sehingga hormon yang diproduksi diangkut oleh darah.
  • Hormon bekerja lebih lambat daripada saraf dan responsnya tidak langsung.
  • Beberapa kelenjar endokrin dan hormon yang dihasilkannya:
    • hipofisis (GH, TSH, ACTH, FSH, LH, ADH, oksitosin),
    • pineal (melatonin),
    • tiroid (tiroksin),
    • paratiroid (parathormon),
    • adrenal (adrenalin),
    • pankreas (insulin),
    • testis (testosteron),
    • ovarium (estrogen dan progesteron).

4. Zat Adiktif

  • Zat adiktif adalah zat yang dapat menyebabkan ketagihan jika dikonsumsi oleh seseorang.
  • Ketagihan terjadi karena zat adiktif menyebabkan seseorang ingin menggunakannya terus menerus.
  • Contoh zat adiktif termasuk kafein, alkohol, nikotin, dan narkoba.
  • Narkoba terdiri dari narkotika (misalnya, ganja, heroin, kokain) dan psikotropika (misalnya, ekstasi, amfetamin).
  • Berdasarkan efeknya, narkoba dikelompokkan menjadi halusinogen (menyebabkan halusinasi), stimulan (meningkatkan aktivitas tubuh), dan depresan (mengurangi aktivitas tubuh).
  • Beberapa zat adiktif, seperti kafein dalam kopi dan nikotin dalam tembakau, terdapat dalam makanan sehari-hari dan dapat menyebabkan adiksi jika dikonsumsi secara rutin.

B. Sistem Reproduksi Manusia

1. Sistem Reproduksi Laki-Laki

Sel sperma adalah sel kelamin jantan yang berukuran mikroskopis dan terbentuk di dua testis.

Di dalam testis, terdapat saluran tubulus seminiferus di mana jutaan sperma terbentuk setiap hari setelah pubertas.

Sperma akan bergerak menggunakan ekornya ke saluran melingkar di bagian atas setiap testis. Pada epididimis, sperma mengalami pematangan dan disimpan beberapa minggu.

Saat terangsang, sperma dikeluarkan dari epididimis ke penis melalui saluran sperma (vas deferens) dan uretra.

Cairan semen ditambahkan oleh kelenjar prostat, vesikula seminalis, dan kelenjar Cowper, dan campuran ini disebut sebagai air mani.

Testis juga menghasilkan hormon seks, yaitu testosteron, yang memengaruhi karakteristik seksual pria.

2. Sistem Reproduksi Wanita

Sel telur atau ovum adalah sel kelamin betina yang lebih besar daripada sperma. Telur dilepaskan dari dua ovarium setelah pubertas sebagai bagian dari siklus menstruasi.

Ovarium sebenarnya adalah tempat penyimpanan telur yang belum matang sejak lahir. Setiap 28 hari atau lebih, telur akan matang dan dilepaskan dalam ovulasi.

Wanita lahir dengan sekitar 500.000 telur, dan sejumlah kecil akan matang dan dilepaskan antara masa pubertas dan menopause.

Setelah menopause, tidak ada lagi telur yang dilepaskan. Telur yang dilepaskan masuk ke tuba fallopi (oviduk) dan digerakkan oleh silia di dalamnya.

Di saluran ini, sperma dapat membuahi telur. Jika dibuahi, zigot akan berkembang menjadi embrio dan menempel di uterus. Janin akan terus berkembang hingga siap dilahirkan melalui serviks dan vagina.

Ovarium juga menghasilkan hormon seks wanita, yaitu estrogen dan progesteron, yang memengaruhi karakteristik seksual sekunder wanita seperti perkembangan payudara, siklus menstruasi, dan sifat fisik yang berbeda dari pria.

3. Siklus Menstruasi

Menstruasi adalah keluarnya darah dari alat kelamin wanita pada waktu tertentu. Pada awal setiap siklus menstruasi, telur yang belum matang mulai berkembang dalam folikel.

Telur menjadi dewasa sekitar hari ke-14 dan kemudian keluar dari folikel dalam proses ovulasi.

Saat telur berada di tuba fallopi, ini adalah waktu yang tepat untuk dibuahi. Jika tidak dibuahi, lapisan rahim meluruh, menyebabkan menstruasi.

4. Kehamilan

Telur yang dibuahi oleh sperma akan menjadi zigot, dan proses ini disebut fertilisasi. Zigot melakukan perjalanan selama lima hari ke rahim, mengalami pembelahan sel menjadi blastokista.

Blastokista mengadakan implantasi di lapisan rahim dan menghasilkan hormon untuk mencegah menstruasi.

Wanita dapat mendeteksi kehamilan melalui tes HCG yang mengukur hormon khusus yang diproduksi oleh blastokista.

Proses perkembangan embrio dimulai setelah delapan minggu kehamilan dan embrio menjadi janin. Janin dilindungi oleh ketuban dan menerima oksigen dan nutrisi dari plasenta.

5. Kontrasepsi dan Kesehatan Reproduksi

Kontrasepsi adalah cara mencegah kehamilan yang tidak diinginkan. Pria dapat menggunakan kondom yang juga melindungi dari infeksi menular seksual (IMS).

Vasektomi adalah metode permanen kontrasepsi pada pria. Wanita dapat menggunakan tubektomi, diafragma, terapi hormon, IUD, atau metode lain.

IMS dapat dengan mudah ditularkan melalui kontak seksual, termasuk virus HIV dan AIDS. Pencegahan merupakan cara terbaik untuk melindungi diri dari IMS.

Nutrisi berperan penting dalam menjaga kesehatan reproduksi, terutama selama kehamilan.

Infertilitas bisa disebabkan oleh berbagai faktor, dan pasangan yang mengalami kesulitan dapat mencari bantuan teknologi reproduksi, seperti fertilisasi in-vitro (IVF).

C. Homeostasis

Homeostasis adalah proses tubuh yang mengatur kondisi internal untuk menjaga stabilitas, meskipun terjadi perubahan eksternal atau internal.

Penting untuk menjaga fungsi normal tubuh, dan kegagalan dalam homeostasis dapat menyebabkan kelainan atau kematian.

Contoh homeostasis dalam tubuh manusia termasuk pengaturan suhu oleh hipotalamus, pengaturan kadar air oleh ginjal, dan pengaturan produksi hormon.

Pengaturan Suhu Tubuh

Hipotalamus di otak mengendalikan proses homeostasis, termasuk pengaturan suhu tubuh. Suhu tubuh manusia biasanya sekitar 37°C.

Hipotalamus mengirim sinyal untuk berkeringat saat tubuh terlalu panas dan menggigil saat terlalu dingin untuk menjaga suhu konstan.

Hipotalamus juga mengatur diameter pembuluh darah untuk mempertahankan suhu tubuh yang stabil.

Pengaturan Kadar Cairan Tubuh

Homeostasis juga berperan dalam pengaturan kadar cairan di dalam tubuh. Jumlah air yang diminum memengaruhi jumlah urine yang diproduksi oleh tubuh.

Pituitari mengurangi produksi hormon ADH ketika banyak air diminum, menyebabkan peningkatan jumlah urine.

Sebaliknya, sedikit minum akan meningkatkan reabsorpsi air di ginjal untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh.

Pengaturan Kadar Gula Tubuh

Homeostasis juga berperan dalam pengaturan kadar gula darah. Konsumsi makanan karbohidrat meningkatkan kadar glukosa darah.

Insulin dilepaskan oleh pankreas untuk mengizinkan glukosa masuk ke dalam sel atau diubah menjadi glikogen.

Glukagon dilepaskan saat kadar gula darah turun, mengubah glikogen menjadi glukosa untuk meningkatkan kadar gula darah. Mekanisme ini menjaga keseimbangan gula darah dalam tubuh.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Blog ads

ADS